Angka Stunting di Kab. Pangkep

Angka Stunting di Kab. Pangkep

By: muh. faturrachmat

Halo Anak Indonesia!!! Gimana nih kabarnya hari ini saya harap kita semua dalam keadaan yang baik yah.

Nah sekarang nih kita bakalan bicarain soal masalah yang tidak kalah penting dari artikel sebelumnya yaitu masalah pada kluster 3 yaitu mengenai kesehatan lebih tepatnya mengenai stunting nih.

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) 2017 Indonesia menempati urutan kelima untuk kategori negara yang memiliki jumlah kasus stunting terbanyak di dunia dengan persentase mencapai 37%.

Sedangkan berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2019 persentase angka stunting berada pada angka 27,67%. Angka ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Penurunan angka stunting ini masih jauh dari standard WHO yang berkisar di angka 20%. Artinya hanya boleh ada maksimal 1 dari 5 balita yang mengalami stunting.

Namun, sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut stunting. Stunting adalah masalah kurang kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak yang lebih rendah dari standar usianya (Kemenkes, 2018).

Namun, sering kali di masyarakat menganggap bahwa kondisi tubuh anak yang pendek dikarenakan faktor keturunan atau genetik dari kedua orang tuanya. Padahal faktor genetik merupakan faktor yang paling kecil pengaruhnya bila dibanding dengan faktor determinan lainnya seperti faktor perilaku, lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya dan faktor lainnya. Sehingga stunting ini merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat dicegah. Adapun beberapa cara untuk mencegah stunting yaitu:

  • Mencukupi kebutuhan gizi ibu hamil sejak kandungan masih berusia beberapa minggu. Alangkah lebih baik lagi bila calon ibu hamil mempersiapkan kehamilan dengan mengkonsumsi aneka makanan bergizi. Calon ibu hamil dan ibu hamil harus mendapatkan asupan protein, vitamin, mineral, dan asam amino (salah satunya asam folat) dalam jumlah seimbang untuk mendukung pertumbuhan janin. Asupan vitamin tersebut bisa diperoleh dari berbagai jenis bahan makanan seperti buah-buahan, sayuran, daging, kacang-kacangan, dan aneka produk turunannya.
  • Ibu hamil juga harus rajin memeriksakan kondisi kandungannya ke dokter. Dengan demikian, dokter dapat membantu memberikan saran serta suplemen untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi harian bagi ibu dan janin. Dokter kandungan akan memberi tahu informasi seputar kecukupan gizi ibu hamil dengan penjelasan yang detail.
  • Para ibu hamil juga harus telaten menjaga kondisi psikis. Jangan sampai kondisi stres selama hamil menyebabkan perubahan hormon yang berimbas pada gangguan tumbuh kembang janin. Peran suami dalam mendukung kestabilan kondisi psikis ibu hamil tentu sangat penting. Itulah sebabnya calon ayah harus berperan sebagai suami siaga yang senantiasa siap mengawal calon ibu dan kandungannya.
  • Kondisi lingkungan tempat tinggal ibu hamil harus benar-benar bersih. Akses air bersih untuk minum dan MCK harus tercukupi demi meminimalkan risiko penyakit menular pada ibu hamil.
  • Setelah melahirkan, para ibu harus tetap mendapatkan asupan gizi seimbang setiap hari. Asupan gizi tersebut merupakan sumber makanan yang mendukung produksi air susu ibu (ASI) berkualitas. Bayi yang baru lahir harus mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan bila kondisinya memungkinkan.
  • Anak yang baru lahir harus dijadwalkan vaksinasi secara rutin hingga mendapatkan seluruh rangkaian vaksinasi secara lengkap. Vaksinasi sangat penting untuk meminimalkan risiko infeksi dini dan penyakit yang rentan menyebabkan anak stunting.
  • Lingkungan tempat tinggal juga harus selalu bersih untuk meminimalkan risiko wabah penyakit menular pada bayi.
  • Selain vaksinasi, bayi juga harus melakukan kontrol kesehatan ke dokter anak secara rutin. Kontrol kesehatan dapat membantu deteksi stunting sejak dini sehingga kecenderungan gagal tumbuh tersebut bisa diminimalkan.
  • Bila anak telah lahir, para orang tua harus mencari informasi detail tentang asupan gizi yang seimbang bagi buah hatinya. Para orang tua lebih sigap menyiapkan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang turut berperan penting mencegah stunting.
  • Mengatasi segala penyakit yang diidap anak secara intensif. Anak-anak yang sakit biasanya mengalami gangguan hormon dan perlambatan laju pertumbuhan. Inilah yang membuat anak harus senantiasa sehat agar tubuhnya dapat menyerap gizi secara maksimal demi mendukung tumbuh kembangnya.
  • Pemerintah pusat wajib aktif bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam hal pengadaan fasilitas kesehatan bagi ibu hamil, bayi, dan menyusui. Ibu hamil dan bayi yang tinggal di daerah terpencil tidak kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan. Untuk melengkapi fasilitas kesehatan tersebut, pemerintah daerah juga mesti memberikan penyuluhan kesehatan tentang ciri, dampak, serta cara mencegah stunting dengan metode yang mudah dipahami.
  • Berbagai layanan kesehatan seperti pos pelayanan terpadu (Posyandu) harus diadakan secara rutin setiap dua minggu atau satu bulan sekali. Kegiatan posyandu tak hanya untuk memantau tumbuh kembang anak, tetapi juga menjadi momen yang tepat untuk memberikan vitamin serta makanan bergizi untuk anak.
  • Pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) harus bahu-membahu memperhatikan kondisi fisik dan psikis para korban perundungan seksual yang hamil di luar nikah. Upaya ini penting untuk mencegah anak stunting akibat kondisi fisik dan psikis sang ibu yang sedang labil.
  • Sosialisasi tentang bahan makanan alternatif kaya gizi yang penting untuk ibu hamil, bayi, dan ibu menyusui. Makanan bergizi tak selalu identik dengan harga mahal (misalnya salmon dan keju). Justru banyak bahan makanan alternatif yang kaya kandungan gizi dan dapat diolah secara kreatif untuk menghasilkan makanan sehat yang lezat.
  • Informasi tentang cegah stunting harus gencar disebarkan melalui pendidikan akademis maupun seminar-seminar kesehatan. Generasi muda semakin mengenal stunting dan berinisiatif melakukan upaya pencegahan.

Sebagai upaya agen pelopor dan pelapor Forum Anak Saudara Pangkep telah melaksanakan salah satu dari beberapa poin untuk mencegah angka stunting yaitu pada 2 poin terakhir melalui program kerja pada kluster 3 yaitu Tebar Brosur Gizi Seimbang Anak dan Stiker Anti Rokokā€ kepada masyarakat dan pada tempat tempat umum.

Besar harapan dari program kerja ini yang telah dilaksanakan oleh sobat kece dapat membantu pemerintah dan memberikan edukasi kepada masyarakat dalam mencegah stunting ini karena mengingat masalah ini tidak hanya mengganggu pertumbuhan fisik anak saja melainkan juga perkembangan otak anak terganggu yang akan berdampak terhadap produktivitas dan kreativitas anak.