By: admin maluku utara
Pada
tahun 2021, Indonesia telah menginjak usia ke-76 tahun, artinya telah lebih dari tiga per empat abad telah dilalui oleh bangsa
ini setelah adanya kemerdekaan. Tentu saja, banyak rintangan- rintangan yang
harus dilalui oleh bangsa kita hingga berada pada titik ini. Rintangan-
rintangan yang dilalui oleh bangsa Indonesia antara lain adalah perjuangan
dalam mempertahankan kemerdekaan, menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI dari
berbagai paham radikalisme di masa orde lama, serta melawan krisis moneter yang
terjadi pada tahun 1998 yang catatan sejarahnya masih kita simpan sampai saat
ini.
Perjuangan
bangsa Indonesia di masa lampau memberikan kita sebuah arti, bahwa bangsa yang
besar terlahir dari sebuah bangsa yang mulanya kecil kemudian berkembang secara
terus menerus hingga menjadi bangsa yang besar. Mungkin, kita tidak dapat
merasakan kemerdekaan secara konstitusional jika bangsa Indonesia berjuang
secara sendiri-sendri untuk daerahnya. mungkin,jika soekarno hanya memikirkan
tentang daerah kelahirannya, maka proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17
agustus tahun 1945 hanya menjadi sebuah omong kosong dan wacana. Kecintaan
terhadap tanah air, rela berkorban, sikap gotong royong, dan berjiwa
kepemimpinan dijadikan sebagai suatu pijakan bagi para pendahulu-pendahulu
bangsa untuk dapat mencapai suatu kemerdekaan secara konstitusional. Lantas,
bagaimana arti kemerdekaan yang sesungguhnya?
Kemerdekaan dalam arti yang hakiki adalah
bebas dari penjajahan, penindalan,
kebodohan, keterbelakangan, kemikiskinan dan ketidakadilan ( Marzuki Alie),
kemerdekaan itu adalah cita cita dan tujuan. Ada empat tujuan kemerdekaan,yaitu
melindungi,mencerdaskan, menyejahterakan, dan partisipasi tingkat dunia (Anies
Baswedan), kebebasan dalam menentukan pilihan tanpa terhalangi oleh apapun
adalah kemerdekaan yang sesungguhnya ( Arif Budimanta).
Berdasarkan
pernyataan tokoh-tokoh diatas dapat kita simpulkan, bahwa kemerdekaan adalah
masa ketika suatu bangsa telah bebas dari penjajahan, dan ketika telah mampu
menciptakan kehidupan yang harmonis, sejahtera, aman, serta nyaman bagi warga
negaranya. Mungkin kita memang sudah bebas dari penjajah, tapi dalam konteks ini,
kita lihat, bahwa sebenarnya Indonesia belum mampu untuk menyandang gelar
kemerdekaan yang sesungguhnya. pada faktanya, masih banyak masyarakat Indonesia
yang belum bisa merasakan kehidupan yang harmonis, sejahtera, aman, serta
nyaman. Kita lihat pada permasalahan yang sering muncul di koran dan media
elektronik, banyak daerah di Indonesia yang masih tertinggal, tidak mendapatkan
infrastruktur yang memadai, kurang mendapatkan pendidikan yang layak, fasilitas
kesehatan yang kurang memadai, Jumlah penduduk yang tinggi dan tidak sebanding
dengan angka lapangan pekerjaan yang tentu saja berakibat pada tingginya angka
pengangguran, kejahatan, dan kriminalitas. Lantas bagaimana cara kita untuk
mengatasi permasalahan tersebut?
Salah
satu upaya yang dapat kita lakukan untuk menciptakan kehidupan yang harmonis,
sejahtera, aman, serta nyaman hingga terwujudnya kemerdekaan yang sesungguhnya
bagi bangsa Indonesia adalah dimulai dengan memilih pemimpin yang tepat.
Terciptanya suatu bangsa yang maju tentu saja tidak lepas dari peran pemimpin
yang bijak dan beribawa. pemimpin yang bijak adalah pemimpin yang mampu
menciptakan bukti dari janji-janjinya. Seorang pemimpin yang bijak juga harus
mampu mengontrol masyarakatnya agar tetap berada pada hakikat yang sama, yaitu
mencapai tujuan bersama.
Kembali pada pembelajaran sejarah masa lalu, ketika
kedatangan bangsa penjajah di Indonesia, berbagai tindakan-tindakan yang tidak sesuai norma dilakukan, seperti
mengadu domba dan menganggap bahwa bumi nusantara adalah kepunyaan mereka. Tetapi, dengan adanya semangat saling kasih dan mengasihi serta memperjuangkan bumi nusantara, para pahlawan pahlawan bangsa berhasil mengusir para penjajah dan bertaruh nyawa demi memperjuangkan bumi tempatnya dilahirkan. Kekuatan-kekuatan para pendahulu pendahulu kita tentu saja dapat kita
jadikan sebagai sebuah pembelajaran, yaitu apapun yang kita miliki, harus kita
perjuangkan sesungguh-sungguhnya. Sikap kepemimpinannya dalam menyusun strategi
dan mengajak seluruh masyarakat ternate pada masa itu untuk bersama sama
melakukan perlawanan terhadap bangsa portugus patut kita berikan jempol dan
pengahargaan yang setinggi-tingginya.
Dari
kisah perjuangan para pahlawan dan pemuka bangsa ini di atas, dapat kita jadikan sebagai sebuah
motivasi dan teladan, serta menarik kesimpulan, bahwa setiap orang yang memiliki
sifat kepemimpinan,akan mampu menciptakan sikap-sikap positif lain dan berguna
bagi diri kita sendiri maupun bagi orang banyak dalam jangka waktu yang tidak
terbatas, serta pemimpin harus bijak dalam menentukan pilihannya, karena
keputusan dari seorang pemimpin akan sangat berpengaruh terhadap
keberlangsungan hidupnya maupun keberlangsungan hidup rakyatnya.
Kembali
pada persoalan sekarang. saat ini,
Indonesia tengah mengahadapi bonus demografi. Bonus demografi adalah keuntungan
yang dinikmati suatu negara yang ada di dunia ini sebagai suatu akibat dai
besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dalam evoluis
yang dialami di negaranya tersebut (BKKBN, 2013). dengan adanya bonus
demografi, membuka peluang bagi bangsa Indonesia untuk menjadi negara maju
dengan memberdayakan para millennial
sebagai acuannya dengan menggelar kegiatan-kegiatan pemerintah untuk mempersiapkan generasi emas tahun
2045 dan menciptakan generasi yang berbudi pekerti, berakhlak mulia, berjiwa
nasionalisme dan patriotisme, dan yang terpenting adalah memiliki jiwa
kepemimpinan yang tinggi.
Sikap kepemimpinan harus dimiliki oleh setiap orang, terlebih bagi kaum millenial. Millennial atau generasi muda adalah investasi bangsa dalam mewujudkan kemerdekaan yang sesungguhnya bagi Indonesia. millenial harus di asah jiwa kepemimpinannya mulai dari sekarang, agar nantinya dapat menjadi pemimpin yang diharapkan dimasa yang akan datang. karena saat ini kaum millennial lah yang menjadi penentu bagaimana masa depan Indonesia nantinya. Kita harus mampu dan memulai sikap seorang pemimpin mulai dari sekarang, sikap-sikap tersebut antara lain mampu mengontrol emosi, mampu menjadi penengah, dan mampu menjadi teladan yang baik bagi orang-orang. Saya yakin dan percaya dengan adanya sikap kepemimpinan bagi setiap masyarakat Indonesia terkhusus bagi kaum millennial, kita mampu untuk menjadikan indoensia sebagai negara yang maju dan tidak terus menjadi negara berkembang, kita mampu untuk mewujudkan program Indonesia emas tahun 2045, dan kita mampu untuk mewujudkan arti kemerdekaan yang sesungguhnya bagi Indonesia. Jika para pahlawan pahlawan bangsa yang telah gugur mendahului kita dimedan perang dapat merebut kemerdekaan secara konstitusional, maka kita selaku kaum millennial pun harus mampu mewujudkan kemerdekaan Indonesia secara nyata dan sesungguh-sungguhnya.
Sumber foto: Liputan6.com