Tingkatkan Informasi Layak Anak dengan Literasi Digital!

Tingkatkan Informasi Layak Anak dengan Literasi Digital!

By: muhammad zidan

Halo, Sahabat Anak Indonesia! Bagaimana kabarnya, nih? Semoga kita semua dalam keadaan sehat dan dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa, ya.

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas yang namanya Informasi Layak Anak atau yang biasa disingkat dengan ILA. Teman-teman udah pada tau gak, apa itu ILA? Hmm.. Kalau teman-teman belum tahu, yuk simak penjelasanku, ya!

Menurut Bunda Leny N. Rosalin (2022) yang merupakan Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian PPPA RI pada saat itu, Informasi Layak Anak (ILA) adalah informasi yang sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usia anak, informasi melindungi anak, tidak mengandung muatan pornografi, kekerasan, dan sadisme, tidak menggunakan anak sebagai bahan eksploitasi, bernyansa positif serta memberikan manfaat bagi tumbuh kembang anak. Informasi layak anak ini dikelompokkan dalam 6 (enam) kategori sumber antara lain, penyiaran, buku, terbitan berkala seperti majalah dan koran, video, internet, dan lain sebagainya.

Nah, teman-teman. Jika kita kaitkan dengan pada saat ini, menurut Program for International Student Assessment (PISA) yang diselenggarakan OECD, Indonesia menjadi bagian dalam sepuluh besar dengan tingkat literasi terendah, yakni peringkat 62 dari 70 negara pada tahun 2019. Hal ini disebabkan oleh keberadaan akses buku yang belum memadai serta belum merata di sejumlah daerah. Akan tetapi, dewasa ini keberadaan buku secara cetak atau fisik sudah mulai ditinggalkan akibat adanya kemajuan teknologi melalui internet yang memberikan kemudahan dalam mengakses informasi dimana saja dan kapan saja.

Dengan kemudahan informasi yang didapatkan melalui internet, terdapat kendala besar yang harus kita hadapi bersama yaitu banyaknya informasi yang memuat konten negatif seperti berita bohong atau yang dikenal dengan hoax, phissing, diskriminasi SARA, pornografi, dan sebagainya. Untuk itu amat diperlukan literasi digital!

Dalam buku karya Devri Suherdi yang berjudul Peran Literasi Digital di Masa Pandemik (2021), literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet, dan lain sebagainya. Kecakapan pengguna dalam literasi digital dapat mencakup kemampuan menemukan, mengerjakan, mengevaluasi, dan menggunakan, membuat, serta memanfaatkan dengan bijak, cerdas dan cermat serta tepat sesuai kegunaan.

Literasi digital ini dirasa amat penting, loh dalam membangun karakter dan pengetahuan anak terutama pada era ini. Hampir seluruh anak telah terkoneksi dengan jejaring media sosial dan internet, akan tetapi masih banyak teman-teman kita yang belum memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai hal tersebut, sehingga penggunaannya acap kali disalahgunakan.

Dalam membangun pengetahuan tersebut, diperlukan empat pilar dalam literasi digital antara lain,

  • Etika Digital, merupakan kemampuan individu dalam menyadari, menyesuaikan diri, dan juga menerapkan etika digital atau netiket saat berselancar di dunia digital. Contohnya yaitu tidak menyebarkan berita bohong serta tidak melakukan perundungan di dunia maya.
  • Budaya Digital, yakni hasil dari kreasi dan juga karya manusia yang berbasis pada teknologi internet. Biasanya, budaya digital ini dapat tercermin melalui bagaimana cara kita berinteraksi, berperilaku, berpikir, dan juga berkomunikasi di dunia digital.
  • Keterampilan Digital, artinya kemampuan untuk secara efektif, melakukan evaluasi,dan juga membuat informasi dengan menggunakan berbagai teknologi digital. Hal ini sama sifatnya seperti budaya digital yaitu penggunaan media sosial dan juga platform belanja.
  • Keamanan Digital, merupakan upaya atau aktivitas yang bertujuan mengamankan kegiatan digital. Kerap kita temui, penggunaan teknologi digital ini dilengkapi dengan penggunaan password atau OTP yang diperlukan verifikasi untuk mengaksesnya. Hal ini dirancang bukan untuk mempersulit pekerjaan manusia, akan tetapi penggunaan tersebut dilakukan untuk menjaga keamanan penggunaan teknologi digital yang diakses masyarakat guna menjaga data yang bersifat penting.

Nah, sekarang teman-teman sudah pada tahu mengapa literasi digital itu penting, apalagi dalam peningkatan kualitas karakter anak melalui informasi layak anak. Untuk itu, yuk sama-sama kita jadi agen 2P dalam peningkatan informasi layak anak melalui literasi digital!


Raja Melayu pergi ke Hindustan

Singgah beristirahat di Negeri Perak

Literasi Digital kita tingkatkan

Guna tingkatkan Informasi Layak Anak!