By: admin kalimantan utara
Senioritas: Manfaat atau
Masalah?
Halo teman-teman semua!!!
Pernah dengar tentang
”Senioritas” belum? Atau mungkin teman-teman menjadi salah satu korban dari
adanya senioritas tersebut!?
Senioritas
merupakan suatu sistem yang sudah lama ada dalam masyarakat Indonesia, termasuk
dalam ranah pendidikan. Senioritas dalam pendidikan dapat diartikan sebagai
sistem yang menempatkan siswa yang lebih tua (senior) memiliki kedudukan yang
lebih tinggi dan memiliki hak untuk mengatur siswa yang lebih muda (junior).
Well
sebenarnya budaya senioritas itu tidak selalu negatif kok, berikut beberapa
contohnya :
·
Adanya senior dapat membantu junior untuk beradaptasi
dengan lingkungan baru
·
Dapat memberikan bimbingan dan arahan kepada junior
·
Dapat menjadi jembatan dalam menjaga keharmonisan dan
solidaritas antar anggota kelompok
Tapi pada kenyataannya masih
banyak hal-hal yang seharusnya tidak terjadi, seperti senior yang bersifat
anarkis kepada junior seperti, melakukan kekerasan baik fisik maupun verbal,
padahal setiap orang dilingkungan pendidikan harus menjamin terpenuhnya hak-hak
peserta salah satunya hak perlindungan diranah pendidikan, guna mewujudkan
Sekolah Ramah Anak (SRA).
Yuk Kita Lihat Apa Kata Mereka!!!
Bentuk senioritas yang sering
terjadi di ranah pendidikan menurut sobat anak:
·
Memerintah seenaknya, tidak memberi solusi atas masalah
yang ada, mau enaknya aja selalu membandingkan kerja keras mereka dengan
juniornya
·
Meremehkan junior, membeda-beda kan, tidak mau merasa
tersaingi
·
Dimarah dan dicari kesalahan oleh kakel, disuruh
guling-guling di lapangan
·
Alhamdulillah saya tidak pernah mengalaminya, namun saya
mengerti bahwa ada saja orang yang seperti itu dan orang yang menjadi
korbannya. Contohnya jika menurut saya, seperti kakak kelas yang "gila
hormat". Ingin dihormati oleh adik kelasnya (secara berlebihan) dengan
alibi "Saya lebih tau dan lebih lama di sini, kamu tau apa? "
·
Sempet dibilang nggak punya sopan santun juga, padahal
interaksi sama dia aja jarang, saya orangnya chill dan gampang beradaptasi,
bercandaan saya juga sehat. makanya kadang saya bingung sendiri letak nggak
sopan saya dimana, jadi saya memilih mengalah aja deh...
Tapi ada juga loh Senior yang
baik banget!!!, berikut pendapat menurut sobat anak:
·
Kalo di sekolah saya sih kak ramah ramah yahh...
·
Alhamdulillah ga ada kalo di sekolah
·
Saya tidak pernah mengalami ya
·
Jarang menemui nya
·
Karena senioritas begini saya sampai nggak enak kalau
adek kelas manggil saya dengan sebutan “kakak”, alhasil hubungan saya dengan
dekel nggak kaku dan jadi lebih seru😎
Sebenarnya apasih dampak negatif
dari korban yang mengalami perilaku senioritas yang negatif dilingkungan
pendidikan
·
Siswa yang menjadi korban senioritas sering mengalami
stres dan kecemasan. Mereka merasa takut, tidak nyaman, dan tidak aman berada
di lingkungan sekolah. Hal ini dapat mengganggu proses belajar mereka dan
menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan.
·
Ketidakpercayaan diri: Siswa yang menjadi korban
senioritas sering mengalami penurunan kepercayaan diri. Mereka merasa tidak
berharga dan tidak mampu melindungi diri mereka sendiri. Hal ini dapat
menghambat perkembangan mereka sebagai individu dan menyebabkan masalah sosial,
seperti kesulitan bergaul dan bersosialisasi.
·
Perilaku agresif: Siswa yang menjadi korban senioritas
sering menjadi agresif. Mereka mungkin mulai bersikap kasar atau bahkan
melakukan kekerasan terhadap orang lain. Hal ini dapat menyebabkan masalah
hukum dan mengganggu kehidupan mereka di masa depan.
Tak hanya dampak negatif nya
saja, senioritas juga memiliki beberapa dampak positif bagi mental peserta
didik, seperti:
·
Senioritas dapat mengajarkan siswa tanggung jawab. Mereka
belajar untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka dan menghormati orang
lain. Hal ini dapat membantu mereka menjadi individu yang lebih baik di masa
depan.
·
Senioritas dapat meningkatkan rasa kebersamaan di antara
siswa. Mereka belajar untuk bekerja sama dan saling membantu. Hal ini dapat
menciptakan lingkungan sekolah yang lebih positif dan menyenangkan.
·
Senioritas dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa.
Mereka belajar untuk berani menghadapi tantangan dan tidak takut untuk berbuat
salah. Hal ini dapat membantu mereka mengembangkan diri sebagai individu.
Maka dari itu, senior perlu memahami peran dan
tanggung jawabnya sebagai panutan dan teladan bagi junior. Senior perlu
bersikap bijaksana dan tidak menggunakan posisinya untuk melakukan kekerasan
atau pelanggaran hukum. Junior
perlu menghormati senior, tetapi tidak boleh takut atau tunduk kepada senior.
Junior memiliki hak untuk menolak jika senior memintanya untuk melakukan
sesuatu yang tidak benar. Sekolah
dan orang tua perlu berperan aktif dalam mengelola senioritas. Sekolah perlu
menjelaskan peran dan tanggung jawab senior dan junior secara jelas, serta
menerapkan aturan dan sanksi yang tegas terhadap senior yang melakukan
pelanggaran.
Mari kita bersama-sama menciptakan budaya senioritas yang positif dilingkungan pendidikan guna mewujudkan Sekolah Ramah Anak (SRA) di Indonesia.
Penulis: Alisa Nurhafida