Bagaimana peran anak dalam menyelamatkan lingkungan dari Ketidakseimbangan iklim?

Bagaimana peran anak dalam menyelamatkan lingkungan dari Ketidakseimbangan iklim?

By: admin pusat

Sebagai makhluk yang sangat bergantung pada lingkungan hidupnya, manusia hendaknya menyadari dan memahami keadaan lingkungan hidup yang kian hari semakin mengkhawatirkan, bukan hanya manusia yang berada dalam kesatuan lingkungan hidup tapi mencakup hewan, tumbuhan, dan sumber energi lainnya. Mulai sekarang sudah saatnya setiap orang sadar untuk menciptakan keseimbangan aktivitas pekerjaan dengan lingkungan hidupnya agar tercipta lingkungan hidup yang baik dan berkualitas.

 

Gaya hidup konsumtif masyarakat menghasilkan berbagai permasalahan lingkungan dan gejala alam, mulai dari permasalahan sampah hasil industri, dan rumah tangga. Pemakaian produk plastik sekali pakai yang tidak dihentikan berdampak pada pencemaran air, tanah yang tercampur zat kimia. Sampai plastik yang sulit diurai menjadi permasalahan lingkungan nomor satu di seluruh negara.Selain itu perkembangan inovasi yang masif dilakukan untuk pekerjaan dan keberlangsungan pembangunan yang dilakukan manusia sejati nya menyebabkan kerusakan dan mencemari air, tanah dan udara. Tindakan pencemaran yang setiap waktu dilakukan menimbulkan fenomena yang dikenal pemanasan global, pada tahun 1980 isu ini muncul dimana terjadi perubahan iklim akibat kumpulan gas karbondioksida, karbonmonoksida dan gas metana yang dikenal sebagai gas rumah kaca.

 

Produksi gas rumah kaca bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari seperti asap kendaraan bermotor, limbah pabrik, pembakaran sampah, hutan serta lahan gambut, gas rumah kaca ini mampu menyerap dan menahan panas sinar matahari yang membuat suhu bumi meningkat. Gejala alam yang dirasakan seperti mencair nya es di kutub, meningkatnya volume air laut, serta polusi udara adalah adalah dampak dari gas rumah kaca. Tidak hanya sampai di situ eksploitasi pada lingkungan hidup dan alam yang terjadi di banyak negara salah satunya Indonesia menyebabkan konflik agraria dan kaum adat, pembangunan yang tak disertai keseimbangan ruang, merampas lingkungan hidup dan kebebasan kaum adat menjaga hutan mereka, padahal di Indonesia dan negara Asia Tenggara kaum adat berkontribusi besar menjaga kelestarian hutan adat mereka.

 

Pembangunan yang materialistik selama ini telah mendorong proses-proses pembangunan yang luar biasa. Namun pada saat yang sama capaian pembangunan tersebut harus diakui belum membawa kesejahteraan pada seluruh masyarakat itu sendiri. Di sisi lain pembangunan yang terjadi berdampak buruk bagi ekosistem dan lingkungan hidup masyarakat. Tanggung jawab pembangunan yang dilakukan pemerintah ataupun industri harus selalu melibatkan partisipasi keadilan iklim. Sudah banyak gerakan perubahan sosial yang dilakukan para aktivis lingkungan, dan yang mendasar adalah dengan penamaan karakter untuk upaya merubah gaya hidup manusia untuk lebih peka pada lingkungan dari sedini mungkin dan selalu bersama mengembangkan penemuan yang lebih "hijau"

Maka dari itu peran partisipasi anak merupakan kekuatan untuk merubah dan menyelamatkan lingkungan hidup nya, berbekalkan pengalaman Forum Anak yang berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan di setiap sektor pemerintahan dan mengaspirasikan kebijakan yang berkeadilan iklim dan lingkungan pada pembangunan yang dilakukan pemerintah. Beberapa Forum Anak sudah mulai pada langkah awal ini dari mengurangi penggunaan limbah plastik sekali pakai dan memberikan rekomendasi regulasi aturan pembatasan penggunaan kantong plastik sekali pakai serta meminta pemerintah menerapkan kurikulum pembelajaran kelestarian lingkungan hidup di dunia pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi.

 

Selain mengawal kebijakan keadilan iklim dari pemerintah, anak juga memiliki hak partisipasi untuk mengajak teman sebaya melakukan pembiasaan karakter yang peduli terhadap lingkungan mulai dari kampanye pengurangan kantong plastik, pemakaian ulang kantong plastik dan pemberdayaan mendaur ulang sampah plastik seperti trend gerakan ecobriks. Kontribusi yang bisa dimulai anak dalam lingkungan adalah memulai gerakan mengganti botol plastik sekali pakai dengan botol minum di sekolah yang efektif berhasil mengurangi sampah plastik di sekolah, serta berpartisipasi dalam beberapa gerakan pengembangan inovasi teknologi yang lebih ramah lingkungan.

Hadirnya Forum Anak di setiap daerah Indonesia mewadahi ide kreatif dan inovasi teman-teman sebaya di seluruh daerah untuk gerakan peduli perubahan iklim. Mengapa anak sangat berpengaruh besar dalam kelestarian lingkungan ini?  karena dominasi generasi zillenial dengan perkembangan pola pikir yang kritis membawa semangat untuk lebih peduli menjaga lingkungan hidup yang diwariskan kepada mereka di masa mendatang.

~Bangkit bergerak selamanya berdampak


Idho-Jawa Barat