Kasus Diabetes Pada Anak ๐Ÿง

Kasus Diabetes Pada Anak ๐Ÿง

By: Jelisya Windy Gloria Pirsouw

<p><p>Hallo teman-teman. Sedih ya.. kita mendapatkan kabar sedih bahwa teman-teman kecil kita semakin banyak yang terkena penyakit diabetes. Untuk itu, simak dulu informasinya sebagai berikut.</p> <p>&nbsp;</p> <h3>Diabetes itu apa sih ?</h3> <p>Diabetes adalah penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah. Namun, kita sering mengenal dengan sebutan Diabetes Melitus yang merupakan kondisi tubuh kesusahan dalam mengontrol kadar gula darah akibat hormon insulin yang tidak bekerja dengan baik atau bahkan tidak ada.&nbsp;</p> <h4>Ada 2 Tipe Diabetes Melitus (DM)</h4> <p>DM Tipe 1 --&gt; Terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyeran sel beta di pankreas yang memproduksi insulin. Ini disebabkan karena adanya faktor genetik dan lingkungan. Pada kondisi ini, tubuh tidak mampu membuat insulin sama sekali.</p> <p>DM Tipe 2 --&gt; Penyebab terutama ialah gaya hidup yang tidak sehat, obesitas, dan juga faktor genetik. Pada kondisi ini, tubuh masih bisa menghasilkan insulin namun tidak dapat bekerja dengan baik.</p> <h3>Ini gejala awalnya ๐Ÿ‘‡</h3> <p>Dilansir dari website RSUP Dr. Sardjito, gejala awal yang sering muncul pada anak adalah sering buang air kecil, cepat haus, banyak minum, cepat lapar, banyak makan namun berat badannya sulit bertambah bahkan menurun dengan cepat, cepat merasa lelah, lipatan kulit (ketiak atau sekitar kemaluan) sering gatal-gatal terinfeksi jamur. Gejala ini tentunya mudah untuk diketahui oleh orang tua, namun jika tidak maka anak tersebut akan berisko menjadi <strong>keto-asidosis diabetik (KAD) </strong>dengan keluhan seperti nyeri perut, mual/muntah, sering kencing, sesak napas, dehidrasi, bahkan penurunan kesadaran.</p> <h3>Data Kasus DM&nbsp;</h3> <p>Dirilis dari International Diabetes Federation (IDF), ada 1,2 juta anak (0-19 tahun) yang menderita DM tipe 1 pada 2021. Namun peningkatan pada 2022 menjadi 1,52 juta anak. Di Indonesia, IDF memperkirakan mencapai 8.600 kasus pada 2021. Selain itu, berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) jumlah anak yang terdeteksi dan terdiagnosis DM di Indonesia semakin bertambah jumlahnya, pada 2018 tercatat mencapai 1820 anak. Menurut laporan Badan Kesehatan Sedunia atau WHO, jumlah anak penderita DM di seluruh dunia pada tahun 2014 mencapai 422 juta. Akibatnya 1,5% anak penderita DM mengalami kematian. WHO pun menyatakan DM sebagai penyebab kematian nomer 9 pada anak di tahun 2019.</p> <h3>Lalu, selanjutnya bagaimana? ๐Ÿค”</h3> <p>Dikutip dari narasinewsroom, Kemenkes telah mengambil langkah dengan maraknya faktor terjadinya DM seperti memperhatikan penyebaran makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi, antara lain :</p> <ul> <li>Penerapan cukai minuman manis dalam kemasan,</li> <li>Edukasi pemberian labelling pada makanan olahan dan makanan siap saji.</li> </ul> <p>Kemenkes merencanakan penggunaan label nutri grade untuk menekan angka diabetes di Indonesia. Selain itu, dalam website resmi Kemenkes RI menulis bahwa salah satu upaya untuk mengurangi tingginya angka mortalitas dan morbiditas penyakit diabetes pada anak dan remaja adalah melalui strategi dengan mengedukasi para orang tua untuk memahami informasi label nilai gizi pada bahan pangan dan minuman kemasan serta siap saji. Dengan Promosi dan edukasi secara masif diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat sehingga dapat mengurangi konsumsinya.&nbsp;<br><br><br></p> <p>Nah, itu adalah informasi sekaligus reminder untuk anak-anak Indonesia yang hebat. Semoga setelah membaca artikel ini, anak-anak Indonesia semakina aware dengan life style dan kesehatan ya.. Jika ada yang mengalami gejala di atas, teman-teman harus sampaikan kepada Ayah/Bunda di rumah, okay?๐Ÿฅบ<br>Teman-teman juga bisa menjadi pelopor sebaya, lho! Semangat๐Ÿ˜</p></p>