By: Forum Anak Kota Cimahi
Penulis : Ladiva Maharani Pratami | Editor : Naila Hana Kegiatan yang dilakukan pada hari Selasa, 26 April 2022 di kantor Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Barat. Pada audiensi kali ini kami mengangkat isu yang masih marak terjadi di kalangan masyarakat yaitu mengenai kekerasan terhadap anak, tidak hanya marak isu ini juga sudah dianggap lumrah terjadi oleh masyarakat. Pada kegiatan ini FAJIMI, SKAK, dan FOKAB saling berbagi cerita tentang kasus permasalahan anak yang terjadi di daerah masing masing. Selain itu kami juga meminta solusi mengenai cara pencegahan dan penanganan tindak kekerasan terhadap anak. Menurut Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Barat, faktor utama terjadinya kekerasan terhadap anak-anak pada masa pandemi COVID-19 karena masalah ekonomi karena orang tua stress dan depresi akhirnya anak yang menjadi korban. Selain dari faktor ekonomi salah satu pemicu lainnya adalah karena rendahnya pengetahuan orang tua dalam pola asuh anak. Harapan nya dengan diadakan audiensi ini kami sebagai agen 2P (Pelopor dan Pelapor) dapat menekan kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi khususnya di daerah kami yaitu Kota Cimahi, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung. Kami juga berharap agar pemerintah lebih gencar lagi dalam mengsosialisasi dan mengedukasi masyarakat tentang kekerasan terhadap anak demi terwujudnya Kota Layak Anak (KLA) dan Indonesia Layak Anak (IDOLA) pada tahun 2030. 
Foto kegiatan audiensi bersama LPA Jawa Barat
CIMAHI, FAJIMI – SALAMAN (Satukan Aksi, Lindungi, Masa Depan Anak) merupakan kegiatan kolaborasi antara Forum Anak Jati Mandiri (FAJIMI), Forum Anak Kabupaten Bandung (SKAK), dan juga Forum Anak Kota Bandung (FOKAB). Kali ini kami berkunjung ke Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Barat untuk audiensi mengenai pencegahan dan penanganan tindak kekerasan terhadap anak.
Faktanya di Kota Cimahi sendiri angka kekerasan terhadap anak dari tahun ke tahun terus naik. Menurut data laporan dari P2TP2A Kota Cimahi tahun 2020 yaitu terdapat 8 kasus kekerasan terhadap anak, pada tahun 2021 terdapat sekitar 13 kasus, dan untuk data terbaru di tahun 2022 telah terjadi sekitar 14 kasus. Jumlah ini pun hanya yang melapor saja karena faktanya masih banyak korban yang lebih memilih untuk bungkam daripada melaporkannya.
Kurangnya pemahaman dan edukasi terhadap masyarakat menjadi pemicu utama para korban lebih memilih bungkam, alasannya karena jika mereka melapor akan menjadi aib dan juga mereka takut jika nanti harus berhadapan dengan hukum.
FAJIMI COPYRIGHT © 2022
0 Komentar untuk Satukan Aksi, Lindungi Masa Depan Anak (SALAMAN) Audiensi Bersama Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Barat