Webinar Hari Perempuan Internasional 2021 dengan tema Lindungi Perempuan dari Kekerasan "Dare to Speak Up." oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia

By: forum anak kota banjarmasin

             Tanggal 8 Maret diperingati sebagai International Womens's Day atau Hari Perempuan Internasional. Maka dari itu, tepat pada 8 Maret 2021 Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia mengadakan Webinar Hari Perempuan Internasional bertajuk Lindungi Perempuan dari Kekerasan "Dare to Speak Up" yang dihadiri oleh Forum Anak seluruh Indonesia serta perempuan-perempuan hebat Indonesia melalui Aplikasi Zoom. Webinar ini bertujuan untuk mengedukasi dan menegaskan kepada seluruh perempuan bahwa ia bisa menjadi pemimpin bagi diri sendiri maupun orang sekitarnya. 

                  Dalam webinar ini Bunda Bintang selaku Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia menampilkan data berbagai macam dampak COVID-19 pada perempuan di bidang ekonomi. Kemudian dilanjutkan dengan beberapa materi diantaranya mencegah terjadinya kekerasan dengan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan, investing in women and supporting women entrepreneurship, thrive through innovation, serta pengenalan organisasi Women's World Banking dan menampilkan data dampak covid-19 pada perempuan di bidang ekonomi.

Apa itu Women's World Banking?

Women's World Banking adalah organisasi yang berfokus di bidang advokasi kepada pemangku kebijakan dan industri keuangan untuk mendorong terwujudnya pemberdayaan dan kesejahteraan perempuan melalui layanan keuangan inklusif dengan berfokus pada tiga area utama yaitu :

1. Meningkatkan akses dan penggunaan produk dan layanan keuangan. 

2. Leadership dan Diversity

3. Investasi pada perusahaan yang berfokus pada perempuan.

       Dalam webinar juga dijelaskan mengenai IPG (Indeks Pembangunan Gender). IPG Indonesia pada 2019 telah mencapai angka 91,07%, terdapat 15 provinsi dengan nilai IPG diatas nilai nasional, dan terdapat 19 provinsi dengan capaian IPG dibawah rata-rata nasional.