Sambut MAB XIV, FAD Bangli Inisiatifkan Berbagai Survey Data. Yuk Intip Persiapan FAD Bangli Menjelang MAB XIV!

Sambut MAB XIV, FAD Bangli Inisiatifkan Berbagai Survey Data. Yuk Intip Persiapan FAD Bangli Menjelang MAB XIV!

By: forum anak daerah kabupaten bangli

Halo anak-anak  Bangli, anak-anak  Bali, dan anak-anak  Indonesia! FAD Bangli kembali lagi nih menyapa kalian dengan info menarik lainnya. Kali ini kami akan berbagi cerita mengenai persiapan Forum Anak Daerah Bangli dalam menyambut Mimbar Anak Bali (MAB) XIV. Kira-kira seperti apa tuh?? Yuk disimak! 😆👇

Mimbar Anak Bali merupakan suatu ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Forum Anak Daerah Bali untuk memilih 15 perwakilan duta dan runner up dari 9 kabupaten/kota di Provinsi Bali. Kali ini, dengan mengusung tema “ Bangun Asa, Rajut Cerita”, MAB XIV disambut dengan antusias oleh seluruh forum anak di Provinsi Bali. MAB XIV dilaksanakan melalui tiga kali pertemuan yaitu pada tanggal 24 April, 8 Mei, dan 10 Mei 2022 yang bertempat di Wantilan DPRD Provinsi Bali dan Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Centre. 😊

Eitts… sebelum merajut cerita di MAB, tentunya terdapat banyak hal yang harus dipersiapkan oleh setiap perwakilan duta per kabupaten/kota. Nah Forum Anak Bangli kali ini menginisiatifkan berbagai jenis survey data dalam rangka pemenuhan dan pengumpulan data sebagai bahan presentasi dan referensi pada acara mimbar. 😙

Penyebaran dan pengisian survey yang pertama mulai dilaksanakan dari tanggal 20-21 April 2022. Survey ini memuat pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang kiranya cukup mendesak di Kabupaten Bangli sesuai dengan kelima bidang komisi. Komisi pendidikan memilih persoalan putus sekolah, komisi kesehatan memilih stunting, komisi perlindungan khusus memilih bullying, komisi partisipasi memilih persoalan mengenai wadah partisipasi anak, dan komisi jaringan memilih persoalan mengenai adiksi gadget. Dari 40 responden, didapat data sebagai berikut. 👇

Pertama dari komisi pendidikan, 85% responden pernah mendengar mengenai anak putus sekolah, 47,5% pernah melihat/mengetahui adanya anak putus sekolah di lingkungan sekitarnya, dan 37,5% memilih masalah ekonomi sebagai faktor utama anak putus sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa putus sekolah termasuk permasalahan yang urgent di Kabupaten Bangli.  Kemudian dari komisi kesehatan, 50% menyatakan pernah mendengar/melihat kasus stunting, 97,5% tidak pernah mengalami gejalanya, dan 47,5% menyatakan tidak memiliki kerabat dekat dengan masalah stunting. Hal ini menunjukkan bahwa stunting tidak termasuk masalah urgent di Kabupaten Bangli sehingga akan dipertimbangkan untuk memilih permasalahan lainnya. Lalu dari komisi perlindungan khusus, 40% pernah mengalami/melakukan aksi bullying, 40% tidak pernah mengalami, dan sisanya ragu, 75% pernah melihat aksi bullying, dan 30% memilih perundungan verbal sebagai jenis bullying yang sering terjadi.  Hal ini menunjukkan bahwa bullying termasuk masalah urgent di Kabupaten Bangli. Selanjutnya dari komisi partisipasi, 65% menyatakan tidak tahu/tidak memiliki wadah partisipasi di lingkungannya, dan 50% nya memiliki keinginan untuk didengar pendapatnya. Hal ini menunjukkan bahwa wadah partisipasi anak di Kabupaten Bangli belum merata dan kurang optimal. Terakhir dari komisi jaringan, 42,5% menyatakan bahwa adiksi gadget merupakan alasan utama mereka lebih sering berdiam di rumah, 95% memilih pembatasan waktu bermain gadget dan peningkatan sosialisasi di luar rumah sebagai solusi permasalahan, dan 42,5% memilih suasana lingkungan yang bersih dan nyaman untuk meminimalisir waktu bermain gadget. Hal ini membuktikan bahwa sebagian besar responden pernah/sedang mengalami adiksi gadget sehingga persoalan ini sangat mendesak. Nah kelima persoalan tadi kemudian diajukan oleh perwakilan duta Kabupaten Bangli dalam sidang komisi MAB XIV, tanggal 24 April 2022 sebagai bahan penyusunan suara anak Bali tahun 2022. 🙌

Selanjutnya, FAD Bangli melaksanakan survey kedua pada tanggal 5 Mei 2022 mengenai pernikahan dini. Hasil survey akan digunakan sebagai data pendukung, karena persoalan ini akan dipresentasikan dalam MAB XIV tanggal 8 Mei 2022 sebagai permasalahan yang marak dan mendesak di Kabupaten Bangli. Dari 111 responden, diperoleh data bahwa 65,8% diantaranya pernah mendengar/melihat kasus pernikahan dini, 67,6% memilih pergaulan bebas sebagai faktor utama, dan sebagian besar menyatakan bahwa anak yang menikah dini tidak benar-benar siap secara mental dan finansial untuk membangun keluarga di usia muda. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa pernikahan dini merupakan permasalahan yang mendesak untuk ditangani dan diminimalisir, sehingga diharapkan dengan memaparkan permasalahan ini lebih jauh pada MAB beserta solusi terhadap pemerintah, masyarakat, dan anak, dapat mencegah peningkatan angka pernikahan dini di Kabupaten Bangli kedepannya. 😉🙌

Jadi itulah beberapa survey yang dilaksanakan FAD Bangli sebagai bahan penyusunan suara anak Bali menjelang MAB XIV. Tentunya kita sebagai anak dapat ikut mencegah, meminimalisir, bahkan mengatasi permasalahan anak di lingkungan sekitar yang sekiranya mampu untuk kita bantu. Jangan lupa, semua anak dapat menjadi agen pelopor dan pelapor bagi anak lainnya untuk menciptakan lingkungan yang lebih ramah anak kedepannya. Sekian pembahasan singkat dari kami, tetap semangat dan tetap jaga kesehatan ya! Salam Anak Indonesia! 👏😘

 

 

                                        

 

Biografi Penulis:

Nama   : Komang Lidya Tirtha Paramayani

TTL     : Gianyar, 25 Februari 2005

Alamat : Kubu, Bangli, Bali

Hobi    : Membaca dan menulis

IG : @mangannii_IG       

0 Komentar untuk Sambut MAB XIV, FAD Bangli Inisiatifkan Berbagai Survey Data. Yuk Intip Persiapan FAD Bangli Menjelang MAB XIV!

login untuk komentar