By: forum anak daerah kalimantan selatan
<p><p><p><p style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'times new roman', times, serif;">Hari Senin dalam Temu Forum Anak Kalimantan Selatan 2024 terasa lebih berwarna dan penuh semangat. Suasana di Ballroom Berlian, Qin Hotel Banjarbaru berubah menjadi miniatur Indonesia, di mana keberagaman budaya dari Sabang sampai Merauke bersatu dalam Parade Nusantara. Acara ini bukan sekadar pawai baju adat, tetapi sebuah perayaan identitas bangsa yang menunjukkan betapa kayanya budaya Indonesia.</span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'times new roman', times, serif;">Satu per satu, perwakilan dari 13 kabupaten/kota maju ke depan panggung, menampilkan baju adat khas daerah-daerah di Indonesia dengan penuh percaya diri. Di hadapan jajaran Dinas PPPA se-Kalimantan Selatan, mereka tidak hanya memamerkan busana tetapi juga membawa cerita tentang makna di balik pakaian yang mereka kenakan.</span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'times new roman', times, serif;">Parade dibuka dengan Kota Banjarmasin, yang membawa pakaian adat dari Pulau Sumatra hingga Sulawesi. Kain songket khas Minangkabau berkilau di bawah lampu ballroom, melambangkan kemakmuran, sementara pakaian adat Makassar yang dikenakan peserta laki-laki memperlihatkan keberanian khas para pelaut Bugis.</span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'times new roman', times, serif;">Berikutnya, Kabupaten Tabalong dan Tanah Laut melangkah anggun dengan baju adat Jawa. Para peserta perempuan mengenakan kebaya klasik dengan hijab elegan, sementara peserta laki-laki tampil gagah dengan beskap dan blangkon, pakaian yang sering digunakan dalam upacara adat dan pernikahan di tanah Jawa.</span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'times new roman', times, serif;">Kemudian, giliran Kabupaten Tapin dan Hulu Sungai Tengah, yang menampilkan perpaduan budaya Banjar dan Dayak. Peserta laki-laki dengan pakaian Suku Dayak, lengkap dengan rompi manik-manik dan ikat kepala berbulu burung enggang, memperlihatkan kejayaan budaya asli Kalimantan. Di sisi lain, busana adat Banjar dengan laung yang khas menampilkan keanggunan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun.</span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'times new roman', times, serif;">Sorakan penonton semakin meriah saat Kabupaten Tanah Bumbu menampilkan pakaian adat Bugis dan Banjar. Perempuan dalam baju Bodo berwarna cerah tampak anggun, sementara peserta laki-laki memakai pakaian khas Banjar, mencerminkan harmoni dua budaya yang telah lama hidup berdampingan di Tanah Bumbu.</span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'times new roman', times, serif;">Dari sisi timur Indonesia, Hulu Sungai Utara hadir dengan pakaian adat Bali. Dengan mengenakan kebaya Bali berwarna cerah dengan sentuhan selendang kuning yang melambangkan kesucian dan keberanian.</span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'times new roman', times, serif;">Berikutnya, Kabupaten Barito Kuala menghadirkan pesona wanita Bugis dalam balutan Baju Bodo yang dipadukan dengan sarung sutra bercorak khas. Mereka membawa kisah tentang keberanian dan kecantikan perempuan Bugis yang dikenal sebagai pelaut handal dan penjaga adat.</span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'times new roman', times, serif;">Tidak kalah menarik, Kabupaten Kotabaru melangkah dengan penuh kebanggaan, menampilkan baju adat khas Saijaan. Keunikan pakaian adat ini semakin menegaskan identitas maritim daerah Kotabaru yang kaya akan budaya pesisir.</span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'times new roman', times, serif;">Sementara itu, Kabupaten Balangan, Banjarbaru, dan Hulu Sungai Selatan memilih kombinasi berbagai adat, menampilkan kebhinekaan Indonesia dalam satu panggung. Parade ini ditutup oleh Kabupaten Banjar, yang menghadirkan baju adat Betawi dan Madura. Dengan warna-warna cerah dan motif khas, pakaian ini mencerminkan semangat keberagaman yang selalu hidup dalam masyarakat Kalimantan Selatan.</span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'times new roman', times, serif;">Setelah seluruh peserta menampilkan kebanggaan budaya mereka, tibalah saat yang ditunggu-tunggu adalah pengumuman pemenang! Dengan penuh antusias, panitia mengumumkan bahwa Kabupaten Kotabaru berhasil meraih Juara Parade Nusantara. Busana yang mereka tampilkan tidak hanya indah, tetapi juga memiliki nilai historis yang kuat.</span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'times new roman', times, serif;">Selain itu, penghargaan Best Kostum Perempuan diberikan kepada Nadia Zulfa dari Kotabaru, yang mengenakan baju adat khas Kotabaru dari bahan daur ulang, sebuah pesan kuat bahwa melestarikan budaya bisa sejalan dengan kepedulian terhadap lingkungan. Sedangkan Best Kostum Laki-laki diraih oleh Muhammad Ilham dari Tapin, yang tampil gagah dengan pakaian adat Dayak, lengkap dengan perhiasan khas suku asli Kalimantan.</span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'times new roman', times, serif;">Parade Nusantara bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga wujud nyata kecintaan anak-anak Kalimantan Selatan terhadap budaya Indonesia. Lewat kegiatan ini, mereka belajar lebih dalam tentang sejarah dan makna dari pakaian adat yang mereka kenakan, serta semakin menghargai keberagaman yang menjadi identitas bangsa.</span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'times new roman', times, serif;">Diharapkan, semangat yang terbangun dalam Parade Nusantara ini terus berlanjut di kehidupan sehari-hari. Melestarikan budaya tidak harus menunggu acara besar; bisa dimulai dari menghargai pakaian adat, mempelajari sejarahnya, hingga mengenalkan budaya kepada teman-teman. Sebab, keberagaman adalah kekuatan yang akan terus menyatukan kita sebagai bangsa.</span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="font-family: 'times new roman', times, serif;">Info lebih lanjut pantengin terus Instagram @fad_kalsel! Sampai jumpa di parade budaya berikutnya! Maju terus anak-anak Banua, pelopor dan pelapor untuk Indonesia yang lebih baik! 🚀✨</span></p></p></p></p>
0 Komentar untuk Parade Nusantara: Tumbuhkan cinta terhadap Budaya Indonesia