RANCANGAN PROGRAM KERJA TERKAIT STUNTING BERSAMA YAYASAN SAVE THE TEENAGER INDONESIA

RANCANGAN PROGRAM KERJA TERKAIT STUNTING BERSAMA YAYASAN SAVE THE TEENAGER INDONESIA

By: forum anak maruangin kecamatan burau

Rancangan Program Kerja Terkait Stunting Bersama Save the tenagger Indonesia

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Mengingat stunting adalah salah satu masalah kesehatan yang cukup membahayakan. Kondisi Kabupaten Luwu Timur persentasi balita stunting tahun 2020 yaitu 5,58 persen menurun menjadi 3,74 persen pada tahun 2021. Luwu Timur bereda di zona kuning Stunting, Dalam hal ini FAM Burau bersama Yayasan Save The Teenager Indonesia dan Jaringan Muda Kesehatan Masyarakat Indonesia (JMKMI) ingin melakukan rancangan program kerja secara online melalui via goggle meet terkait pencegahan stunting melalui "YES Project". 

aYo cEgah Stunting Project (YES project) merupakan  program yg di bentuk oleh save the teenager pada tahun 2021 yang berfokus pada "usaha pencegahan stunting", Dengan melakukan penyuluhan atau edukasi tentang gizi anak, gizi ibu hamil dan gizi remaja, serta penelitian. Konsep program ini menggunakan konsep peer-educator/teman sebaya, dimana remaja selain sebagai objek (penerima edukasi), mereka juga akan aktif sebagai subjek (pemberi edukasi) sesama remaja. 
Hal ini tentunya, didasarkan pada teori yg menyatakan bahwa remaja akan mudah memahami dan menyerap informasi jika disamoaikan oleh dgn bahasa dan gaya teman sebaya.
Diharapkan melalui program ini, pengetahuan remaja menjadi meninggkat akan pentingnya gizi, pola hidup sehat dan bagaimana perencanaan untuk membentuk keluarga sehat bebas stunting.

yayasan Save The Teenager Indonesia merupakan sebuah  social project yang dibentuk pada tahun 2016 oleh Rezky Aulia Yusuf, SKM, MS dan dkk. Project ini dibentuk atas dasar "kepedulian pada kesehatan remaja". Sebagaimana kita ketahui fase remaja adalah fase dimana karakter dan kualitas kesehatan dimasa dewasa ditentukan. Dalam kata lain, gambaran kualiatas remaja saat ini menggambarkan  kualitas SDM dimasa yg akan datang. Oleh karena itu Project Save the teenager hadir, berfokus melakukan segala usaha peningkatan pengetahuan remaja terhadap masalah kesehatan, terutama masalah gizi, aktifitas fisik dan kesehatan reproduksi. Berbagai macam usaha dan program telah dilakukan oleh save the teenager diantaranya; aktif melakukan promosi dan edukasi kesehatan melalu media cetak dan electronik (sosial media), bermitra dengan beberapa komunitas remaja (seperti: genlibels,  forum anak burau dan JMKMI), serta aktif dalam melakukan webinar nasional dan lokal.
Program selanjutnya akan melakukan pemberdayaan remaja dalam program pencegahan stunting. 

 kita harus memahami faktor penyebab stunting :
1. Kurang Gizi dalam Waktu Lama Tanpa disadari, penyebab stunting pada dasarnya sudah bisa terjadi sejak anak berada di dalam kandungan. Sebab, sejak di dalam kandungan, anak bisa jadi mengalami masalah kurang gizi. Penyebabnya, adalah karena sang ibu tidak memiliki akses terhadap makanan sehat dan bergizi, sehingga menyebabkan buah hatinya turut kekurangan nutrisi. Selain itu, rendahnya asupan vitamin dan mineral yang dikonsumsi ibu juga bisa ikut memengaruhi kondisi malnutrisi janin. Kekurangan gizi sejak dalam kandungan inilah yang juga bisa menjadi penyebab terbesar kondisi stunting pada anak.

2. Pola Asuh Kurang Efektif Pola asuh yang kurang efektif juga menjadi salah satu penyebab stunting pada anak. Pola asuh di sini berkaitan dengan perilaku dan praktik pemberian makanan kepada anak. Bila orang tua tidak memberikan asupan gizi yang baik, maka anak bisa mengalami stunting. Selain itu, faktor ibu yang masa remaja dan kehamilannya kurang nutrisi serta masa laktasi yang kurang baik juga dapat memengaruhi pertumbuhan dan otak anak.

3. Pola Makan Rendahnya akses terhadap makanan dengan nilai gizi tinggi serta menu makanan yang tidak seimbang dapat memengaruhi pertumbuhan anak dan meningkatkan risiko stunting. Hal ini dikarenakan ibu kurang mengerti tentang konsep gizi sebelum, saat, dan setelah melahirkan.

4. Tidak Melakukan Perawatan Pasca Melahirkan Setelah bayi lahir, sebaiknya ibu dan bayi menerima perawatan pasca melahirkan. Sangat dianjurkan juga bagi bayi untuk langsung menerima asupan ASI agar dapat memperkuat sistem imunitasnya. Perawatan pasca melahirkan dianggap perlu untuk mendeteksi gangguan yang mungkin dialami ibu dan anak pasca persalinan.

5. Gangguan Mental dan Hipertensi Pada Ibu Saat kehamilan, seorang ibu tidak boleh mengalami tekanan mental karena akan berpengaruh pada kondisi kesehatan anak yang dikandung. Jika seorang ibu mengalami gangguan mental dan hipertensi dalam masa kehamilan, risiko anak menderita stunting juga semakin tinggi.

6. Sakit Infeksi yang Berulang Sakit infeksi yang berulang pada anak disebabkan oleh sistem imunitas tubuh yang tidak bekerja secara maksimal. Saat imunitas tubuh anak tidak berfungsi baik, maka risiko terkena berbagai jenis gangguan kesehatan, termasuk stunting, menjadi lebih tinggi. Karena stunting adalah penyakit yang rentan menyerang anak, ada baiknya Anda selalu memastikan imunitas buah hati terjaga sehingga terhindar dari infeksi.

7. Faktor Sanitasi Sanitasi yang buruk serta keterbatasan akses pada air bersih akan mempertinggi risiko stunting pada anak. Bila anak tumbuh di lingkungan dengan sanitasi dan kondisi air yang tidak layak, hal ini dapat memengaruhi pertumbuhannya. Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan juga merupakan salah satu faktor penyebab stunting.




Rancangan program kerja ini di lalukan secara online melalui google meet tepatnya pada 31 agustus 2021 kegiatan ini di awali dengan pemaparan materi mengenai stunting yang di bawakan oleh 3 orang pemateri yang keren yaitu: 
1. Kakak Alya Dafa Amira (Mahasiswa FKM-UMI), dimana kakak Alya ini membawakan materi mengenai "apa sih itu stunting?"
2. Kakak Nurul Awalia (Mahasiswa FKM-UMI), dimana kakak Nurul ini membawakan materi mengenai "gizi pada anak"
3. Kakak Aida Afifah (Mahasiswa FKM-UMI) ,dimana kakak Aida ini selaku moderator pada pembahasan kita 










0 Komentar untuk RANCANGAN PROGRAM KERJA TERKAIT STUNTING BERSAMA YAYASAN SAVE THE TEENAGER INDONESIA

login untuk komentar