Pertemuan Forum Anak Se-Provinsi Jambi tahun 2022

Pertemuan Forum Anak Se-Provinsi Jambi tahun 2022

By: forum anak bumi siginjai

Forum Anak Bumi Siginjai Provinsi Jambi melakukan kegiatan Pertemuan Forum Anak Se-Provinsi Jambi di tahun 2022 dengan melakukan kegiatan belajar, berdiskusi tentang "Hak dan Partisipasi Anak" yang di sampaikan langsung oleh Ibu kepala Dinas, materi kedua "Upaya Pencegahan Kekerasan Anak" yang di sampaikan oleh Kak lin dan melakukan sesi tanya jawab, bermain bersama serta bercerita/bertukar pengalaman dari setiap forum anak daerah masing-masing.


Apakah teman-teman sudah tau apa itu Hak dan Partisipasi Anak?Partisipasi anak merupakan bagian dari proses tumbuh kembang anak. Anak yang aktif tumbuh kembang fisik dan mentalnya akan lebih baik. Anak yang aktif memerlukan ruang kesempatan dan kondisi lingkungan, sarana, dan prasarana yang mendukung. Oleh karena itu, pemerintah perlu memenuhi hak partisipasi anak dengan mengembangkan dan meningkatkan wadah partisipasi anak melalui Forum Anak. Partisipasi anak merupakan satu dari 5 hak dasar anak yang terendah dalam hal pemenuhannya. Indeks Komposit Kesejahteraan Anak (IKKA) Nasional Tahun 2015 menunjukkan capaian hak partisipasi anak berada pada angka 51,29 atau paling rendah dibanding hak tumbuh kembang (67,26), perlindungan (75,53), kelangsungan hidup (77,28) dan identitas (80,52).
Salah satu hak anak yang nilainya masih rendah berdasarkan Indeks Komposit Kesejahteraan Anak dari 5 aspek adalah partisipasi. Itu karena pemahaman masyarakat masih kurang. Padahal jika kita mendengar suara anak, kita jadi paham kebutuhan, keinginan, dan aspirasi mereka. Seandainya partisipasi anak itu bisa dilaksanakan dengan baik, jangan-jangan kekerasan itu tidak akan terjadi.

Dan apakah teman-teman sudah tau juga Upaya Pencegahan Kekerasan Anak?berikut Upaya Pencegahan Kekerasan Anak:
1. Bantu Anak Melindungi Diri

 Menjelaskan kepada anak bahwa tidak ada seorang pun yang boleh menyentuhnya dengan tidak wajar dan berikan pemahaman dan ajarkan anak untuk menolak segala perbuatan yang tidak senonoh dengan segera meninggalkan di mana sentuhan terjadi. Ingatkan anak untuk tidak gampang mempercayai orang asing dan buat anak untuk selalu menceritakan jika terjadi sesuatu pada dirinya.

2. Pembekalan Ilmu Bela Diri

Pembekalan ilmu bela diri pun dapat menjadi salah satu solusi agar anak tidak menjadi korban kekerasan. Selain mengajarkan kepada anak mengenai disiplin dan membentuk mental juga jasmani yang kuat, bela diri dapat digunakan untuk membela diri sendiri dari ancaman-ancaman yang ada. Namun tetap harus diberikan pengarahan bahwa ilmu bela diri dipelajari bukan untuk melakukan kekerasan.

3. Maksimalkan Peran Sekolah

Sekolah harus memiliki fungsi kontrol sosial, yakni sekolah memiliki assessment (penilaian) terhadap perilaku anak. Sekolah juga harus menggagas aktivitas-aktivitas internal sekolah yang bersifat positif, memfasilitasi aktivitas orang tua siswa dan siswa minimal setahun sekali seperti yang diterapkan sekolah-sekolah di Jepang. Sekolah juga bisa membentuk petugas breaktime watch dari kalangan pengurus sekolah yang bertugas berkeliling dan memantau kegiatan siswa.

4. Pendidikan Budi Pekerti

Salah satu solusi untuk mencegah krisis moral yang melanda di kalangan generasi penerus adalah mengajarkan budi pekerti, baik di rumah maupun di sekolah. Seperti yang kita ketahui, pendidikan budi pekerti masih belum merata dan belum benar-benar menjadi mata pelajaran wajib di semua sekolah.

5. Laporkan kepada Pihak Berwajib

Hal terakhir yang harus dilakukan bila terjadi kekerasan fisik, psikis, ataupun seksual adalah segera melaporkan kepada pihak berwajib. Hal ini bertujuan agar segera diambil tindakan lebih lanjut terhadap tersangka dan mengurangi angka kejahatan yang sama terjadi. Adapun korban kekerasan harus segera mendapatkan bantuan ahli medis serta dukungan dari keluarga.

0 Komentar untuk Pertemuan Forum Anak Se-Provinsi Jambi tahun 2022

login untuk komentar