Audiensi bersama Kepala Dinas

Audiensi bersama Kepala Dinas

By: forum anak mahasatu

Nahhh apakah kalian sudah membaca cerita sebelumnya?? Kalau sudah, kami akan melanjutkan cerita kami tentang apa itu “Audiensi bersama Kepala Dinas”. Jadi, kegiatan ini hampir mirip dengan cerita sebelumnya nih teman-teman. Namun perbedaannya hanya pada tujuan kepada siapa kami FA MAHASATU beraudiensi. Kalau yang sebelumnya kami beraudiensi dengan ibu Wali Kota Batu (Ibu Dewanti Rumpoko), namun pada audiensi kali ini kami beraudiensi dengan beberapa kepala dinas yang ada di Kota Batu tercinta ini. 

Nah sebenarnya kenapa sih audiensi kepada beberapa kepala dinas ini kami lakukan? Jadi kami (FA MAHASATU) ingin menyampaikan hasil dari penyusunan “Suara Anak Kota Batu 2020”. Di mana pada setiap poin yang sudah tersusun ada kaitannya dengan dinas-dinas yang menjadi target kami. Karena, menurut kami selain menyampaikan hasil penyusunan “Suara Anak Kota Batu 2020” kepada ibu wali kota, tidak kalah pentingnya untuk kami bisa mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan kepada dinas-dinas terkait. Tentunya, pada setiap Dinas memiliki peran yang berbeda. Oleh karena itu, kami mengunjungi tidak hanya satu Dinas saja. Namun selain itu, kami (FA MAHASATU) juga mencari data untuk mendukung kami memenuhi informasi yang akan digunakan sebagai penunjang pemenuhan hak-hak anak dan juga sebagai penunjang Kota Batu sebagai Kota Layak Anak.

Terus kira-kira siapa saja sih yang menjadi target kami (FA MAHASATU), untuk melakukan audiensi pada kegiatan “Audiensi bersama Kepala Dinas”? Tentunya target utama pada kegiatan kali ini adalah terfokuskan kepada beberapa Dinas. Lalu kegiatan ini sendiri kita melakukannya tidak pada satu waktu dan satu tempat lho!!! Jadi kami (FA MAHASATU) melakukan kagiatan ini pada waktu yang berbeda. 

Pada tanggal 30 September 2020 kami mengunjungi Dinas Sosial (DINSOS). Kami menyampaikan hasil penyusunan “Suara Anak 2020”, yaitu tentang ‘menyediakan fasilitas terhadap anak-anak yang mengalami putus sekolah, anak-anak jalanan, dan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) untuk menambah keterampilan dan kompetensi’. Kemudian data yang kami cari adalah ketersediaan fasilitas untuk anak-anak tersebut (anak-anak yang mengalami putus sekolah, anak-anak jalanan, dan ABK), dan juga kami meminta data kasus ‘kenakalan remaja’ ataupun kekerasan pada anak yang sudah tertangani.

Pada tanggal 01 Oktober 2020 kami mengunjungi Dinas Kependudukan dan  Pencatatan Sipil (DISPENDUKCAPIL).  Kami menyampaikan hasil penyusunan “Suara Anak 2020”, yaitu tentang ‘meningkatkan pengawasan mengenai implementasi hak-hak anak’. Kemudian data yang kami cari adalah jumlah penduduk Kota Batu (termasuk usia anak), data penduduk usia anak yang sudah memiliki akta kelahiran, dan alur yang harus dijalani untuk melakukan registrasi pembuatan KK, akta kelahiran, dan KIA.

Pada tanggal 02 Oktober 2020 kami mengunjungi Dinas Pariwisata (DISPARTA). Kami menyampaikan hasil penyusunan “Suara Anak 2020”, yaitu tentang ‘penyediaan fasilitas dalam bidang kepariwisataan untuk menunjang Kota Batu sebagai Kota Layak Anak’. Kemudian data yang kami cari adalah ketersediaan fasilitas khusus anak dan juga ABK pada tempat wisata alam maupun buatan yang ada di kota Batu. 



Pada tanggal 08 Oktober 2020 kami mengunjungi Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Kami menyampaikan hasil penyusunan “Suara Anak 2020”, yaitu tentang ‘penyediaan fasilitas dalam bidang kepariwisataan untuk menunjang Kota Batu sebagai Kota Layak Anak’. Kemudian data yang kami cari adalah ketersediaan fasilitas khusus anak terhadap taman-taman yang ada di kota Batu.

Pada tanggal 03 Februari 2021 kami mengunjungi Dinas Kesehatan (DINKES). Pada saat kami mengunjungi Dinas Kesehatan, dinas ini memberikan kesempatan pada kami (FA MAHASATU) untuk menjadi pelopor dalam gerakan ‘sumplemen tambah darah’. Di mana gerakan ini diharapkan bahwa informasi mengenai suplemen tambah darah bisa tersampiakan kepada seluruh anak-anak yang ada di kota Batu. Kemudian data yang kami cari adalah data kematian pada ibu hamil dan juga langkah apa saja yang dilakukan dinas Kesehatan untuk meminimalkan angka stanting yang pada beberapa tahun ini terus meningkat.

Pada tanggal yang sama, yaitu 03 Februari 2021 kami juga mengunjungi Dinas Pendidikan (DISPENDIK). Data yang kami cari dari Dinas Pendidikan adalah prosedur yang dijalani oleh anak yang mengalami putus sekolah, jumlah sekolah Adiwiyata dan sekolah ramah anak.

Nah gimana udah pada paham belum dengan kegiatan kami “Audiensi bersama Kepala Dinas”? Kira-kira bagaimana sih kami (FA MAHASATU) mengumpulkan data-data dan menyampaikan suara anak? Kemudian data-data yang telah terkumpulkan, kami olah menjadi apa sih? Jadi kami mengumpulkan data-data tersebut dengan metode wawancara terpimpin. Di mana sebelum turun lapangan secara langsung, kami telah membuat daftar pertanyaan yang akan disampaikan guna mendapatkan data yang kami butuhkan. Selain mempersiapkan pertanyaan apa saja yang akan kami sampaikan kepada dinas-dinas terkait, kami juga mempersiapkan poin-poin “Suara Anak 2020” apa saja yang ada kaitannya dengan Dinas terkait. Selanjutnya setelah kami memperoleh data-data tersebut kami mengumpulkan menjadi satu dan disusun dengan rapi. Lalu setalah itu, selain sebagai arsip data untuk kami (FA MAHASATU), kami juga menyerahkan data-data tersebut kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindunga Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB). 

Itulah cerita kami (FA MAHASATU) pada kegiatan “Audiensi bersama Kepala Dinas”. Pada pelaksanaannya, yang kita temui pada dinas-dinas terkait tidak semua dinas kita bisa menemui kepala dinasnya secara langsung. Namun beberapa dinas hanya malalui perwakilan saja. Semoga dengan cerita singkat kami, bisa memberikan gambaran bagaimana teknis untuk melakukan “Audiensi bersama Kepala Dinas”. 


0 Komentar untuk Audiensi bersama Kepala Dinas

login untuk komentar