By: forum anak kota malang
TEMU ANAK KOTA MALANG TAHUN 2021 Dalam rangka penyediaan layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus serta koordinasi mulai dari tingkat Kelurahan-Kota maka Dinas Sosial, P3AP2KB Kota Malang memfasilitasi kegiatan Temu Anak Kota Malang Tahun 2021 bertajuk "Pencegahan Pernikahan Dini dan Anak Korban Stigmatisasi dan Korban Terorisme". Kegiatan ini dilaksanakan secara tatap muka langsung pada tanggal 3 November tahun 2021, dan masih dalam konteks peringatan Hari Anak Nasional. Dihadiri oleh sebanyak 74 peserta dari anak-anak mulai forum anak tingkat Kelurahan hingga Pengurus Forum Anak Kota Malang. Tidak hanya sekedar sebagai ajang temu kangen antar anak-anak Kota Malang, tetapi melalui kegiatan ini penguatan kapasitas kelembagaan Forum Anak terus ditingkatkan terutama peran Pelopor dan Pelapor dalam Pencegahan Pernikahan Dini dan Anak Korban Stigmatisasi dan Korban Terorisme, dimana saat ini hal tersebut menjadi isu yang sedang naik daun di Kota Malang. Sehingga peran Forum Anak sangatlah penting untuk mencegah kenaikan grafik isu permasalahan tersebut. Menariknya, ada penampilan spesial dari kelompok seni anak yang membawakan pertunjukan musik tradisional angklung yang dikemas modern sesuai dengan perkembangan budaya saat ini, sekaligus untuk membuka kegiatan. Sebelum dibekali materi, dalam kegiatan ini menjadi momen yang pas untuk Pembacaan Suara Anak Kota Malang Tahun 2021 yang sebelumnya telah disusun juga dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional 2021. Dengan lantang Perwakilan Forum Anak Kota Malang menyuarakan SAK atas nama anak-anak Kota Malang dan didengar langsung oleh Pemerintah Kota Malang. Harapan kami tak lain adalah supaya Pemerintah Kota Malang bisa terus mendengar dan merealisasi setiap suara dari seluruh komponen anak untuk pembangunan Kota Malang yang lebih nyaman dan Layak Anak kedepannya. Selanjutnya adalah pembekalan pemahaman mengenai tema kegiatan yang sudah tercantum di awal tadi, Dr. H. Arie Cahyono, SSTP, Msi, CHt, MNLP tak segan-segan membagi ilmunya kepada kami. Beliau menegaskan hal-hal terkait dengan pernikahan usia anak yang masih marak terjadi di Indonesia. Banyak faktor yang mendorong terjadinya hal tersebut yang jika dibiarkan terus maka akan membawa dampak negatif yang besar terutama untuk anak itu sendiri. Tak hanya itu, perlindungan khusus bagi seluruh anak perlu terus diupayakan, terlebih lagi untuk kelompok anak minoritas seperti anak korban stigmatisasi dari pelabelan terkait kondisi orangtuanya dan bahkan anak korban jaringan terorisme. Pada intinya peran forum anak secara garis besar adalah mencegah terjadinya hal-hal tersebut dengan menjadi agent of change dan peka terhadap isu-isu tersebut untuk kemudian dilaporkan agar tertangani. Pak Dwi Ratno Priyambodo sebagai pemateri kedua juga menegaskan mengenai bahayanya pernikahan usia anak dari sudut pandang psikologi yang dapat mengganggu aspek tumbuh kembang anak meliputi kognitif, fisik, bahasa, sosial, dan emosional sehingga anak memang dianggap belum siap untuk masuk kejenjang itu. 
