By: forum anak tanah rencong
Pengurus OSIS SMA Se- Kota Banda Aceh memenuhi aula DP3A tersebut pada Minggu, 22 Oktober 2023. Mereka adalah perwakilan dari tiap-tiap sekolah yang mengirimkan masing-masing satu utusan. Selebihnya adalah pengurus FATAR yang menjadi panitia. Berkumpulnya pengurus OSIS hari itu untuk mengikuti diskusi terkait MOU tentang PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA FORUM ANAK TANAH RENCONG (FATAR) DAN FORUM ANAK KOTA BANDA ACEH (FOKBA) DENGAN OSIS SELURUH SEKOLAH TINGKAT SMA DI KOTA BANDA ACEH MENGENAI KOMITMEN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN. Juga diiringi penyampaian materi tentang BAHAYANYA BULLYING.
Kami merupakan Alat Kelengkapan FATAR yang ditugaskan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh (DP3A) untuk melakukan sosialisasi dan membahas MOU terkait Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Aula DP3A Aceh. Bersama kami juga turut Pendamping Forum Anak Tanah Rencong Lindawati Sp.d; Muhammad Rizki Pratama selaku Ketua Forum Anak Tanah Rencong. Namun, kami bagi-bagi tugas, saya Cellia menjadi Moderator, Alyscia Zahra menyosialisasikan Bahayanya Bullying. Linda dan Rizki memberikan kata sambutan ke teman-teman Pengurus OSIS, sedangkan Pengurus Forum Anak Tanah Rencong yang lain menjadi bagian Konsumsi dan Dokumentasi.
Data menyebutkan, 50 persen perundungan terjadi di lingkungan sekolah. Maka dari itu, Fatar sebagai organisasi yang menjadi rumah besar bagi anak-anak Aceh bertugas sebagai pelopor dan pelapor (P2) untuk meminimalisasi Bullying. Sudah menjadi tugas kami mengedukasi teman-teman sebaya agar tidak terlibat pada hal-hal negatif yang merusak.
Diskusi ini kami buat sesantai mungkin. Kami bahkan mengarahkan agar interaksi dua arah bisa berlangsung lebih efektif. Kami juga membuat kesepakatan, peserta boleh bertanya tanpa perlu menunggu penyampaian materi selesai. Kami cenderung berdiskusi dan melakukan sharing session.
Sebagai sebuah organisasi, Fatar memiliki tiga alat kelengkapan. Pertama, pengurus, yang anggotanya adalah anak-anak berusia di bawah 18 tahun. Pengurus Fatar berasal dari 23 kabupaten/kota dan sekretariatnya berada di Banda Aceh. Tepatnya di kantor DP3A karena Fatar memang berada di bawah naungan dinas tersebut. Kedua, fasilitator, yaitu mereka yang telah melewati usia anak dan alumni pengurus Fatar. Fasilitator, lebih berperan dalam hal komunikasi, koordinasi, dan fasilitasi untuk kepengurusan Fatar. Ketiga, tim sekretariat, yaitu mereka yang ada di provinsi dan bertugas sebagai administrasi, komunikasi, dan koordinasi untuk Fatar.
Forum Anak dibentuk sebagai wadah untuk menampung aspirasi anak-anak Indonesia agar bisa berpartisipasi dalam pembangunan. Tak terkecuali di Aceh yang mulai terbentuk sejak 2018 dan diberi nama Forum Anak Tanah Rencong. Selama kehadirannya, Fatar terus aktif dalam berbagai kegiatan khususnya dalam mengampanyekan hak-hak anak, serta berperan dalam pemenuhan hak anak dan partisipasi anak. Dengan adanya kegiatan-kegiatan yang dipelopori Fatar, mulai dari provinsi, kabupaten, kecamatan, hingga desa harapannya anak-anak yang bernaung di bawah Fatar bisa menjadi agen perubahan pelapor dan pelopor di daerah masing-masing. Hal ini agar sejalan dengan tagline Fatar yaitu "Hak Aneuk Ta Peuduli Menuju Aceh Yang Madani. Ini merupakan komitmen bersama dalam mewujudkan Aceh sebagai provinsi layak anak.
Forum Anak mempunyai peran strategis dalam menyukseskan Program Simila yaitu dengan cara pendekataan teman sebaya. Seperti yang kita ketahui, anak atau mereka yang mulai beralih ke fase remaja cenderung tertutup dengan orang tua mereka. Atas dasar itulah kami hadir agar bisa menjadi teman sebaya yang bisa mengarahkan mereka untuk melakukan hal-hal positif. Tak bisa dimungkiri jika saat ini banyak peserta didik yang menjadi korban maupun pelaku bullying.
Bullying adalah tindakan agresif dan merendahkan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap individu lain. Ini adalah bentuk pelecehan yang sistematis dan berulang, yang bisa terjadi dalam berbagai konteks, seperti di sekolah, tempat kerja, dan bahkan di dunia maya. Ada empat jenis bullying, yaitu secara fisik, verbal, sosial, dan siber.
Secara fisik biasanya melibatkan tindakan fisik seperti memukul, menendang, dan merusak barang-barang pribadi korban. Secara verbal biasanya berupa penghinaan, ejekan, dan ancaman verbal yang ditujukan pada korban. Ini bisa terjadi secara langsung atau melalui media sosial dan pesan teks. Sementara secara sosial seperti upaya untuk mengisolasi atau mengucilkan korban dari kelompok sosial atau teman-temannya. Ini seperti menyebarkan gosip atau mencemooh korban di hadapan orang lain. Adapun bullying di dunia maya atau siber dilakukan melalui platform digital, seperti media sosial, pesan teks, atau email. Ini mencakup pengiriman pesan yang menghina, mengunggah foto atau video merendahkan, atau penyebaran berita palsu tentang korban.
Bullying memiliki dampak yang serius pada korban, baik secara psikologis yang menyebabkan stres, kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya. Bisa juga berdampak secara fisik seperti cedera serius atau kekerasan fisik lainnya. Karena itulah, peran teman sebaya dan organisasi intra sekolah tentu saja sangat strategis dalam mencegah bullying. Guru juga berperan penting karena sebagai orang tua di sekolah, terutama guru konseling dan wali kelas yang harus cepat tanggap jika ada kejadian bullying, guru juga harus memosisikan diri sebagai teman bagi siswa.
Dengan cara itulah pelaku atau korban bullying mau terbuka dengan gurunya. Kalau mereka terbuka, masalahnnya dapat diselesaikan secara adil. Tidak ada keberpihakan pada korban, apalagi kepada pelaku. Peran orang tua di rumah juga sangat penting dalam mengasuh anak-anaknya sehingga tidak terjebak dalam lingkaran bullying. Misalnya, dengan mengarahkan anak agar bergaul dengan lingkungan positif dan menyediakan ruang bagi anak untuk berekspresi sebagai upaya mencari jati diri.
Kami senang sekali bisa membuat MOU PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA FORUM ANAK TANAH RENCONG (FATAR) DAN FORUM ANAK KOTA BANDA ACEH (FOKBA) DENGAN OSIS SELURUH SEKOLAH TINGKAT SMA DI KOTA BANDA ACEH MENGENAI KOMITMEN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN. Disini kami banyak megetahui bagaimana kondisi lingkungan SMA di Banda Aceh.
0 Komentar untuk pertemuan bersama osis SMA SE-BANDA ACEH