Ikuti pelatihan INSPIRE dalam mendukung pencegahan perkawinan anak di Jawa Timur

By: forum anak jawa timur

Halo, anak-anak Indonesia! Pada bulan Ramadhan ini, puasa jangan dijadikan alasan untuk tidak melakukan hal-hal yang bermanfaat ya! Pada tanggal 25-27 April 2022 lalu, Forum Anak Jawa Timur berkesempatan untuk mengikuti pelatihan INSPIRE dan 5 STRANAS untuk mencegah dan mengurangi pernikahan anak serta kekerasan terhadap gender. Acara ini dihadiri ayah bunda perwakilan dinas di Jawa Timur, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergelut di bidang anak, serta perwakilan kabupaten serta kota. Pelatihan yang diusung LPKIPI dan UNICEF ini membahas mengenai Kekerasan Berbasis Gender (KBG), eksploitasi dan perlakuan salah seksual, paparan mengenai STRANAS dan INSPIRE. 

Pada hari pertama, acara dibuka dengan sambutan oleh Bunda Naning Pudjijulianingsih, selaku perwakilan UNICEF, dan Bunda Novi, selaku Kepala DP3AK Provinsi Jawa Timur. Sebelum masuk pada materi, peserta pelatihan melakukan pre-test untuk mengetahui kemampuan dan pemahaman awal kita mengenai materi yang akan dijelaskan. Materi pertama mengenai Kekerasan Berbasis Gender (KBG), eksploitasi dan perlakuan salah seksual, yang dijelaskan oleh Bunda Hening Budiyawati. Beliau menjelaskan materi melalui games “Setuju, Ragu, Tidak Setuju”. Lalu, kegiatan dilanjutkan dengan paparan materi oleh DP3AK mengenai STRANAS  pencegahan perkawinan anak oleh Bunda Ida Tri Wulandari. Materi terakhir di hari pertama adalah penjelasan singkat mengenai INSPIRE, yang kata Bung Suratman merupakan 7 mantra ajaib untuk menghilangkan kekerasan dan perkawinan pada anak di dunia ini. Hmm, jadi penasaran nih..

Lanjut pada hari kedua, kami diajak untuk memahami permasalahan anak utamanya kekerasan dan perkawinan pada anak melalui group discussion. Peserta pelatihan dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan 7 mantra ajaib (baca: INSPIRE) dan 5 STRANAS untuk menghilangkan kekerasan serta perkawinan pada anak. Setelah berdiskusi, setiap kelompok diwajibkan untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelompok yang lainnya.  Setiap kelompok mempresentasikan hasilnya dengan cara yang berbeda. Ada yang menuliskannya di kertas lalu dibacakan, ada yang mempresentasikan melalui power point, dan bahkan ada yang membuat drama singkat. Menurut kami, hal inilah yang dapat mempermudah penyerapan materi oleh peserta pelatihan.

Oh, ya! INSPIRE sendiri adalah akronim dari 7 kalimat loh! Nah, ini penjelasannya :

1. “I” : Implementation and Enforcement Law yang artinya Implementasi dan 

Penegakan Hukum

2. “N” : Norms and Value yang artinya Norma dan Nilai

3. “S” : Save Environment yang artinya Lingkungan yang Aman

4. “P” : Parent and Caregiver Support yang artinya Dukungan Orang Tua dan 

Pengasuh

5. “I” : Income and Economic Strengthening yang artinya Pendapatan dan 

Penguatan Ekonomi

6. “R” : Response and Support Services yang artinya Layanan dan Dukungan

7. “E” : Education and Life Skill  yang artinya  Pendidikan dan Kecakapan Hidup

Kegiatan hari ketiga dimulai dengan refleksi hari kedua yaitu melalui bola bergilir yang diiringi lagu dengan si kalah akan menjawab pertanyaan mengenai materi hari kedua. Kemudian kegiatan dilanjut oleh penampilan yel-yel perkelompok. Lalu, post-test dan kuis mengenai materi 2 hari kemarin. Setelah itu kami diwajibkan untuk menuliskan kegiatan di lembaga kita mengenai pencegahan perkawinan anak, mulai tahun lalu sampai kegiatan yang akan datang di 2023.

Nah, di pelatihan ini Forum Anak diberi banyak ilmu bermanfaat terutama mengenai isu Kekerasan Berbasis Gender, kekerasan serta pernikahan usia anak. Harapannya melalui kegiatan ini, para peserta yang hadir dapat menerapkan ilmu yang telah didapat di daerah masing-masing. Seperti kata Bunda Naning saat itu, Ia berharap agar semangat peserta pelatihan saat itu terus berkobar untuk menghilangkan kekerasan serta pernikahan pada anak di Indonesia khususnya Jawa Timur.

Terima kasih telah membaca artikel yang sangat keren ini, ya! Sampai jumpa pada artikel berikutnya! Salam anak Indonesia~