Review pelaksanaan kerja tahunan Unicef 2024

By: forum anak tanah rencong

<p><p>*RILIS KEGIATAN*</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;*REVIU PELAKSANAAN KERJA TAHUN 2024 &amp; PENYUSUNAN RENCANA KERJA TAHUN 2025*</p> <p>*Kegiatan Perlindungan Anak &ndash; Program Kerjasama Pemerintah RI-UNICEF 2021-2025*</p> <p>&nbsp;</p> <p>*Jakarta, 9-10 Desember 2024*&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>Dalam upaya memperkuat perlindungan anak di Indonesia, UNICEF bersama Pemerintah Republik Indonesia menggelar kegiatan *"Reviu Pelaksanaan Kerja Tahun 2024 &amp; Penyusunan Rencana Kerja Tahun 2025 Kegiatan Perlindungan Anak"*. Acara ini menjadi bagian dari Program Kerjasama Pemerintah RI-UNICEF 2021-2025 yang dilaksanakan pada 9-10 Desember 2024 di Jakarta.&nbsp;&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>*Tujuan Kegiatan*</p> <p>Kegiatan ini bertujuan untuk:&nbsp;&nbsp;</p> <p>1. Mengevaluasi implementasi program perlindungan anak di berbagai provinsi selama tahun 2024.&nbsp;&nbsp;</p> <p>2. Menyusun rencana kerja strategis untuk tahun 2025 guna memastikan perlindungan hak-hak anak dapat diwujudkan dengan lebih efektif.&nbsp;&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kegiatan ini juga menjadi wadah diskusi lintas daerah untuk berbagi pengalaman dan solusi, serta memperkuat sinergi antara pemangku kepentingan demi menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung tumbuh kembang anak.&nbsp;&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>*Rangkaian Kegiatan*</p> <p>&nbsp;</p> <p>1. *Hari Pertama*&nbsp;</p> <p>Hari pertama dimulai dengan sesi perkenalan di grup diskusi virtual maupun secara langsung di lokasi acara. Interaksi hangat antar peserta menciptakan suasana akrab, yang diperkuat dengan kunjungan ke berbagai stan pameran dari provinsi peserta. Meski ada beberapa provinsi yang tidak dapat menampilkan stannya, antusiasme peserta tetap tinggi dalam menjalin komunikasi dan berbagi pengalaman.&nbsp;&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>2. *Hari Kedua*&nbsp;&nbsp;</p> <p>Fokus utama hari kedua adalah diskusi kelompok yang melibatkan anak-anak sebagai peserta aktif. Kelompok anak-anak membahas isu-isu penting, seperti *normalisasi praktik berbahaya bagi anak* termasuk penggunaan bambu meriam sebagai permainan tradisional yang dianggap berisiko. Selain itu, isu kesehatan mental anak juga menjadi perhatian utama.&nbsp;&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>Solusi kreatif seperti program *pesan anonim* dan layanan *hotline* diusulkan oleh peserta, disertai diskusi kritis tentang potensi tantangan implementasinya. Diskusi ini menghasilkan tiga poin strategis yang dirumuskan sebagai rekomendasi untuk tindak lanjut program perlindungan anak.&nbsp;&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>3. *Hari Ketiga*</p> <p>Kegiatan diakhiri dengan presentasi hasil diskusi dalam format manifesto yang menarik dan interaktif. Presentasi ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan, termasuk perwakilan UNICEF dan Pemerintah, yang memberikan apresiasi atas ide dan semangat anak-anak dalam memperjuangkan hak-hak mereka.&nbsp;&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>*Registrasi dan Informasi*</p> <p>Acara ini bersifat eksklusif bagi peserta yang telah terdaftar, dengan biaya sepenuhnya ditanggung oleh penyelenggara. Untuk informasi lebih lanjut, peserta dapat menghubungi kakak fasilitator UNICEF.&nbsp;&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>*Harapan dan Komitmen*</p> <p>Melalui kegiatan ini, UNICEF dan Pemerintah RI berharap dapat memperkuat kolaborasi antar daerah dalam menciptakan solusi konkret demi perlindungan anak yang lebih baik. Hasil dari diskusi ini diharapkan menjadi panduan strategis untuk membangun Indonesia yang ramah anak dan berkelanjutan.</p></p>