PENA live ig dengan Tubaba

PENA live ig dengan Tubaba

By: Forum Persatuan Anak Kabupaten Grobogan

<p><p><p><p>Pernikahan dan edukasi anak adalah dua aspek penting dalam kehidupan berkeluarga yang saling berkaitan. Pernikahan yang sehat dan harmonis dapat memberikan landasan yang kuat untuk membangun keluarga yang stabil, di mana kedua orang tua bekerja sama dalam mendidik dan membimbing anak-anak mereka kelak nantinya.</p> <p>Kegiatan PENA (Pernikahan dan Edukasi Anak) yang diselenggarakan oleh Forum Anak dilaksanakan secara Virtual melalui platform Instagram program siaran langsung. Saling berkolaborasi dengan Forum Anak Daerah Tubaba dari Provinsi Lampung yang dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2024. Kegiatan PENA dilaksanakan dengan sistem tanya jawab antar kedua belah pihak, kemudian diakhiri dengan sesi tanya jawab yang dilakukan oleh penonton siaran langsung melalui kolom komentar. Pada kegiatan ini membahas tema Stop Pernikahan Pada Usia Anak (SP2A).</p> <p>&nbsp;</p> <p>TEMPAT DAN WAKTU</p> <p>Hari/Tanggal:&nbsp; Kamis, 12 Desember 2024&nbsp;</p> <p>Waktu &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; : 16.00 &ndash; 17.00</p> <p>Tempat&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; : Virtual platform akun instagram FPAG @forumanak_grobogan</p> <p>Peserta : Ketua Forum Persatuan Anak Kabupaten Grobogan</p> <p>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; Duta Anak Kabupaten Tubaba</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>MAKSUD DAN TUJUAN</p> <p>Tujuan dari adaya kegitan PENA untuk menjalin hubungan kerjasama yang baik antar Forum Anak Kota/Kabupaten dari daerah lain, memperluas relasi atau networking anggota Forum Anak, serta berbagi cerita pengalaman program kerja masing-masing yang bisa dijadikan ide inspiratif untuk diaplikasikan di daerahnya. Sedangkan pemilihan topik SP2A ini guna memperdalam pengetahuan penonton terkait pernikahan anak agar, dan juga memotivasi anak-anak agar menghindari pernikahan anak usia dini. Kami juga menyampaikan edukasi kepada anak terkait usia minimal untuk menikah, demi masa depan yang lebih baik lagi.</p> <p>MATERI</p> <p>Pernikahan dini adalah pernikahan yang terjadi pada individu yang masih berada di bawah usia yang dianggap matang secara hukum atau biologis. Di Indonesia, pernikahan dini biasanya merujuk pada pernikahan yang terjadi sebelum usia 19 tahun, sesuai dengan batas minimal yang ditetapkan oleh Undang-Undang Perkawinan.</p> <p>Penyebab Pernikahan Dini</p> <p>Faktor Ekonomi &ndash; Orang tua menikahkan anaknya untuk mengurangi beban ekonomi keluarga.</p> <p>Tekanan Sosial dan Budaya &ndash; Adat atau tradisi tertentu menganggap pernikahan dini sebagai hal yang wajar atau diharapkan.</p> <p>Kurangnya Pendidikan &ndash; Anak yang putus sekolah lebih rentan mengalami pernikahan dini.</p> <p>Kehamilan di Luar Nikah &ndash; Kehamilan yang tidak direncanakan sering menjadi alasan untuk menikahkan anak lebih cepat.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>Dampak Pernikahan Dini</p> <p>Kesehatan &ndash; Berisiko tinggi mengalami komplikasi kehamilan dan persalinan karena tubuh belum sepenuhnya siap.</p> <p>Pendidikan &ndash; Banyak anak perempuan yang menikah dini harus putus sekolah.</p> <p>Psikologis &ndash; Belum siapnya mental dapat menyebabkan stres, depresi, atau kekerasan dalam rumah tangga.</p> <p>Ekonomi &ndash; Kesulitan mendapatkan pekerjaan karena kurangnya pendidikan dan keterampilan.</p> <p>Upaya Pencegahan</p> <p>Edukasi Meningkatkan kesadaran tentang risiko pernikahan dini.</p> <p>Pemberdayaan Perempuan Mendorong anak perempuan untuk melanjutkan pendidikan dan memiliki kemandirian ekonomi.</p> <p>Peran Keluarga dan Masyarakat Orang tua dan lingkungan harus mendukung anak untuk berkembang sebelum menikah.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Pernikahan dini menjadi perhatian karena dampak negatifnya yang luas. Pemerintah dan berbagai organisasi terus berupaya mengurangi angka pernikahan dini melalui regulasi dan edukasi.</p> <p>Menurut Forum Anak Indonesia, usia minimal menikah bagi perempuan adalah 19 tahun, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan.</p> <p>Forum Anak mendukung kebijakan ini untuk mencegah pernikahan dini, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan anak perempuan. Mereka juga aktif dalam kampanye Stop Perkawinan Anak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menikah di usia yang matang secara fisik dan mental.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>Pernikahan yang bahagia dan saling mendukung dapat menciptakan lingkungan yang penuh kasih sayang dan perhatian untuk anak-anak. Ketika orang tua memiliki hubungan yang baik, mereka lebih mampu memberikan contoh yang positif dalam hal komunikasi, penyelesaian masalah, dan pengelolaan emosi. Ini penting bagi perkembangan emosional dan sosial anak.</p> <p>Hubungan yang sehat juga dapat memastikan kestabilan ekonomi keluarga, yang berdampak pada akses pendidikan yang lebih baik untuk anak-anak. Orang tua yang memiliki hubungan harmonis lebih cenderung untuk mendukung pendidikan anak mereka, baik secara moral maupun finansial.</p> <p>Orang tua adalah guru pertama bagi anak-anak mereka. Pendidikan tidak hanya mencakup pengajaran di sekolah, tetapi juga pembelajaran yang terjadi di rumah. Orang tua yang terlibat aktif dalam kehidupan pendidikan anak-anaknya dapat memberikan dukungan yang lebih baik dalam mengembangkan minat dan bakat anak.</p> <p>Beberapa cara orang tua dapat mendukung pendidikan anak mereka antara lain:</p> <p>Menyediakan waktu untuk mendiskusikan pelajaran di sekolah.</p> <p>Memberikan motivasi dan dorongan ketika anak menghadapi kesulitan.</p> <p>Membantu anak mengembangkan kebiasaan belajar yang baik.</p> <p>Pernikahan dan pendidikan anak juga berhubungan dengan budaya dan nilai-nilai yang diajarkan dalam keluarga. Setiap keluarga memiliki cara tersendiri dalam mendidik anak, yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, agama, dan tradisi yang mereka anut. Nilai-nilai yang diajarkan dalam keluarga seperti rasa hormat, tanggung jawab, dan empati memainkan peran besar dalam pembentukan karakter anak.</p> <p>Tantangan dalam mendidik anak bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti perbedaan pendapat antara pasangan tentang cara mendidik anak, kesulitan ekonomi, atau permasalahan lainnya dalam pernikahan. Namun, penting bagi pasangan suami istri untuk tetap bekerjasama dan saling mendukung dalam menghadapi tantangan ini. Komunikasi yang terbuka dan pengambilan keputusan yang bersama-sama akan membantu mengatasi hambatan dalam mendidik anak.</p> <p>&nbsp;</p> <p>KESIMPULAN&nbsp;</p> <p>Kegiatan siaran langsung Pernikahan dan Edukasi Anak (PENA) dilaksanakan dengan lancar dan mendapat respon baik dari penonton. Dari kegiatan ini bisa mengenalkan kita terkait isu priotitas dari kabupaten Grobogan dan kabupaten Tubaba serta proker yang ada dalam usaha penuntusan masalah yang ada. Kegiatan ini dilaksan sebagai saran edukasi dan motivasi anak-anak supaya dapat menghindari pernikahan usia anak.</p> <p>Grobogan, 12 Desember 2024.</p> <p>Pernikahan yang sehat adalah fondasi penting dalam mendidik anak yang sukses dan berkarakter baik. Melalui kerjasama, komunikasi, dan dukungan dari kedua orang tua, anak-anak dapat tumbuh dalam lingkungan yang mendukung pendidikan mereka, baik akademik maupun karakter. Pendidikan bukan hanya terjadi di sekolah, tetapi juga di rumah, melalui nilai-nilai yang diajarkan oleh orang tua.</p> <p>&nbsp;</p></p></p></p>

0 Komentar untuk PENA live ig dengan Tubaba

login untuk komentar