By: fakta (forum anak kota yogyakarta)
Haloo sobat FAKTA!!
Gimana nih kabarnya?
Berkah melimpah selalu yaa!!🥰 Sobat FAKTA, selain keberagaman budaya yang ada di Yogyakarta, keberagaman agama juga menghiasi banyak sudut kota Yogyakarta. Berbagai agama berkumpul dalam lingkaran kota budaya, kota pendidikan dan tentu saja kota ramah anak ini. Al-Qur'an pedomannya, Salib arah pulangnya, Tapa Brata peredamnya, Shio panutannya, Sang Hyang Adi Tuhannya, semua menjadi tujuan dan pedoman bagi umat agama masing-masing. Seperti halnya yang terjadi pada tanggal 11 Maret 2024 lalu, umat muslim melaksanakan tarawih pertama untuk mengawali bulan penuh berkah Ramadhan 1446 H. Jalanan kampung ramai dengan banyaknya anak-anak yang bermain petasan dan orang yang ingin menuju masjid. Sebuah sudut kota tepatnya di Sorowajan, hari itu umat Hindu hendak mengadakan pawai ogoh-ogoh atau yang biasa di sebut Tawur Kesanga untuk menandai akan dirayakannya ibadah Nyepi. Umat Hindu pada hari Senin, 11 Maret 2024 akan melaksanakan ibadah Nyepi yang sekaligus untuk merayakan tahun baru Caka 1946. Biasanya di malam sebelum Nyepi umat Hindu akan mengelilingkan ogoh-ogoh untuk mengusir hal-hal buruk, atau sifat-sifat negatif demi kelancaran ibadah Nyepi. Pawai ogoh-ogoh ini diadakan di sekitar Pura terbesar di Jogja, yaitu Pura Jagatnatha. Nuansa ke-Bhinekaan sangat terlihat malam itu. Banyak masyarakat sekitar yang hendak menyaksikan pawai berlangsung, tetapi untuk menghormati umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah tarawih, pawai ogoh-ogoh di Pura Jagatnatha dimulai tepat pukul 21.00. Tahun ini tema Nyepi umat Hindu yaitu 'Mengayu-Ayuning Buwana' yang artinya Menjaga Kelestarian Alam. Makna Nyepi sendiri biasa disebut dengan Mulat Sarire yaitu refleksi diri apa yang telah dilakukan dan belum dilakukan, agar umat Hindu melakukan sesuatu yang lebih baik di masa depan. Oya rangkaian Nyepi sendiri ada Bhuana Alit dan Bhuana Agung yang artinya membersihkan diri dan juga selain itu ada Melasti yang artinya membuang kotoran di dalam diri supaya menempuh tahun yang baru dengan hati yang suci dan lebih baik lagi. Sobat FAKTA, umat Hindu merayakan Nyepi dengan melakukan Tapa Brata penyepian atau 4 pantangan yaitu Amati Geni (tidak menyalakan api) yang artinya tidak membuat kemarahan, Amati Lelungan (tidak bepergian), Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang), dan yang terakhir Amati Pakaryan (tidak melakukan pekerjaan) agar lebih fokus dalam refleksi tentang apa yang sudah dilakukan setahun sebelumnya dan apa yang akan dilakukan setahun kedepan. Umat Hindu melakukan Tapa Brata penyepian selama 24 jam dari jam 6.00-6.00 setelahnya. Keren ya keberagaman budaya, agama, tradisi yang ada di Indonesia. Bagaimana yang berbeda agama, tradisi, budaya bisa saling menghargai, menghormati, dan saling tolong menolong satu sama lain. Kita sebagai anak Indonesia harus bangga dengan kekayaan yang kita miliki, dan juga kita sebagai anak Indonesia harus bisa melestarikan dan menjaga budaya yang ada dengan tetap bersatu dalam keberagaman. So selamat merayakan hari Nyepi dan tahun baru Caka 1946 bagi sobat FAKTA yang merayakannya dan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1446 H. Haloo sobat FAKTA!! Gimana nih kabarnya? Berkah melimpah selalu yaa 🥰 Sobat FAKTA, selain keberagaman budaya yang ada di Yogyakarta, keberagaman agama juga menghiasi banyak sudut kota Yogyakarta. Berbagai agama berkumpul dalam lingkaran kota budaya, kota pendidikan dan tentu saja kota ramah anak ini. Al-Qur'an pedomannya, Salib arah pulangnya, Tapa Brata peredamnya, Shio panutannya, Sang Hyang Adi Tuhannya, semua menjadi tujuan dan pedoman bagi umat agama masing-masing. Seperti halnya yang terjadi pada tanggal 11 Maret 2024 lalu, umat muslim melaksanakan tarawih pertama untuk mengawali bulan penuh berkah Ramadhan 1446 H. Jalanan kampung ramai dengan banyaknya anak-anak yang bermain petasan dan orang yang ingin menuju masjid. Sebuah sudut kota tepatnya di Sorowajan, hari itu umat Hindu hendak mengadakan pawai ogoh-ogoh atau yang biasa di sebut Tawur Kesanga untuk menandai akan dirayakannya ibadah Nyepi. Umat Hindu pada hari Senin, 11 Maret 2024 akan melaksanakan ibadah Nyepi yang sekaligus untuk merayakan tahun baru Caka 1946. Biasanya di malam sebelum Nyepi umat Hindu akan mengelilingkan ogoh-ogoh untuk mengusir hal-hal buruk, atau sifat-sifat negatif demi kelancaran ibadah Nyepi. Pawai ogoh-ogoh ini diadakan di sekitar Pura terbesar di Jogja, yaitu Pura Jagatnatha. Nuansa ke-Bhinekaan sangat terlihat malam itu. Banyak masyarakat sekitar yang hendak menyaksikan pawai berlangsung, tetapi untuk menghormati umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah tarawih, pawai ogoh-ogoh di Pura Jagatnatha dimulai tepat pukul 21.00. Tahun ini tema Nyepi umat Hindu yaitu 'Mengayu-Ayuning Buwana' yang artinya Menjaga Kelestarian Alam. Makna Nyepi sendiri biasa disebut dengan Mulat Sarire yaitu refleksi diri apa yang telah dilakukan dan belum dilakukan, agar umat Hindu melakukan sesuatu yang lebih baik di masa depan. Oya rangkaian Nyepi sendiri ada Bhuana Alit dan Bhuana Agung yang artinya membersihkan diri dan juga selain itu ada Melasti yang artinya membuang kotoran di dalam diri supaya menempuh tahun yang baru dengan hati yang suci dan lebih baik lagi. Sobat FAKTA, umat Hindu merayakan Nyepi dengan melakukan Tapa Brata penyepian atau 4 pantangan yaitu Amati Geni (tidak menyalakan api) yang artinya tidak membuat kemarahan, Amati Lelungan (tidak bepergian), Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang), dan yang terakhir Amati Pakaryan (tidak melakukan pekerjaan) agar lebih fokus dalam refleksi tentang apa yang sudah dilakukan setahun sebelumnya dan apa yang akan dilakukan setahun kedepan. Umat Hindu melakukan Tapa Brata penyepian selama 24 jam dari jam 6.00-6.00 setelahnya. Keren ya keberagaman budaya, agama, tradisi yang ada di Indonesia. Bagaimana yang berbeda agama, tradisi, budaya bisa saling menghargai, menghormati, dan saling tolong menolong satu sama lain. Kita sebagai anak Indonesia harus bangga dengan kekayaan yang kita miliki, dan juga kita sebagai anak Indonesia harus bisa melestarikan dan menjaga budaya yang ada dengan tetap bersatu dalam keberagaman. So selamat merayakan hari Nyepi dan tahun baru Caka 1946 bagi sobat FAKTA yang merayakannya dan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1446 H.
0 Komentar untuk Dalam Hari Raya Nyepi tahun 2024