Pelatihan Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Bagi Ormas, Lembaga Masyarakat, Perguruan Tinggi, Media Massa dan Dunia Usaha

Pelatihan Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Bagi Ormas, Lembaga Masyarakat, Perguruan Tinggi, Media Massa dan Dunia Usaha

By: forum komunikasi anak trenggalek

Halo Arek-Arek Trenggalek! Beberapa waktu lalu, pada hari Rabu tanggal 8 Juni 2022, FOKAT mengikuti kegiatan “Pelatihan pelaksanaan Pengarusutamaan Gender” yang juga dihadiri oleh beberapa perwakilan dari Ormas, Lembaga Masyarakat, Perguruan Tinggi, Media Masa, dan juga perwakilan tokoh dari Dunia Tata Usaha di Kabupaten Trenggalek.Kegiatannya juga cukup menarik loh temen temen, kita jadi mengetahui banyak perihal tentang gender.

 Oh iya rek! Sudah pada tau belum sih apa perbedaan antara seks dan gender? Jadi, seks adalah perbedaan biologis seorang laki-laki dan perempuan yang sudah dibawa sejak lahir. Sedangkan, gender adalah karakteristik laki-laki dan perempuan yang dibentuk dan dibangun dalam lingkungan sekitar atau masyarakat. Lebih lengkapnya sebagai berikut

            Seks adalah pembagian dua jenis kelamin, yakni laki-laki dan perempuan, yang ditentukan secara biologis. Seks juga berkaitan dengan karakter dasar fisik dan fungsi manusia. Misalnya, laki-laki dan perempuan memiliki organ reproduksi yang berbeda. Jadi ini adalah sesuatu yang dari lahir sudah ada pada kita dan perannya tidak bisa saling digantikan antara perempuan dan laki-laki. Di Trenggalek mungkin temen-temen lebih akrab menyebut ini “gawan” yang artinya “bawaan”.

            Berbeda dengan seks, gender adalah persepsi masyarakat yang secara sosial telah dibangun dan mengacu pada peran, perilaku, dan identitas seseorang. Dalam hal ini, gender seseorang tidak ditentukan berdasarkan jenis kelaminnya. Berbeda dengan seks, gender adalah persepsi masyarakat yang secara sosial telah dibangun dan mengacu pada peran, perilaku, dan identitas seseorang. Jadi ini adalah sesuatu yang perannya bisa saling digantikan antara perempuan dan laki-laki. Namun terkadang memang ada stereotipe yang membuat kita merasa peran tersebut kurang cocok dilakukan oleh perempuan ataupun sebaliknya. Seperti misalnya menangis, bagi banyak orang menangis adalah sesuatu yang tak semestinya laki-laki lakukan, hanya perempuan yang boleh menangis. Padahal sebenarnya semua orang entah laki-laki atau perempuan boleh menangis. Karena setiap orang berhak atas perasaan mereka masing masing dan menangis adalah salah satu cara untuk menggambarkan perasaan tersebut.

0 Komentar untuk Pelatihan Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Bagi Ormas, Lembaga Masyarakat, Perguruan Tinggi, Media Massa dan Dunia Usaha

login untuk komentar